visitaaponce.com

Presiden Nicolas Maduro Mengumumkan Kembalinya Kantor Hak Asasi Manusia PBB ke Venezuela

Presiden Nicolas Maduro Mengumumkan Kembalinya Kantor Hak Asasi Manusia PBB ke Venezuela
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, mengumumkan kantor hak asasi manusia PBB akan kembali beroperasi di Venezuela setelah ditangguhkan(AFP)

PRESIDEN Nicolas Maduro mengumumkan kantor hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan mulai beroperasi kembali di Venezuela, setelah dihentikan dan stafnya diperintahkan untuk pergi pada Februari.

Maduro berada di bawah tekanan di dalam dan luar negeri atas catatan hak asasi manusia pemerintah kiri-nya saat ia menindak keras perlawanan sambil mencari masa jabatan ketiga.

Ia terutama mendapat kritik karena mencegah seorang pemimpin oposisi yang sangat populer untuk mencalonkan diri melawan dia dalam pemilihan Juli yang ia janjikan akan bebas dan adil.

Baca juga : Venezuela Menangguhkan Operasional Kantor Hak Asasi Manusia PBB dan Mengusir Staf

Maduro membuat pengumuman Selasa bersama Karim Khan, kepala Pengadilan Pidana Internasional, yang sedang menyelidiki Venezuela atas kemungkinan kejahatan terhadap kemanusiaan.

"Saya telah menerima proposal untuk sekali lagi mengundang kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Volker Turk, untuk berada di negara kita, di Venezuela," kata Maduro, berdiri di samping Khan di istana kepresidenan Caracas.

"Saya setuju. Mari kita atasi perbedaan kita, konflik yang kita miliki," tambahnya.

Baca juga : AS Akan Kembali Memberlakukan Sanksi Minyak terhadap Venezuela

"Saya siap menerima utusan Volker Turk."

Khan memuji langkah tersebut, mengatakan dia bersyukur kepada Maduro atas komitmennya.

Perintah bagi agensi PBB untuk meninggalkan Venezuela dalam waktu 72 jam datang pada Februari, dua hari setelah otoritas menahan aktivis terkemuka Rocio San Miguel, yang memicu protes internasional.

Agensi tersebut telah menyatakan "kekhawatiran mendalam" pada X, yang sebelumnya bernama Twitter, atas penahanan aktivis hak asasi manusia dan menyerukan pembebasan segera. (AFP/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat