Joe Biden dan Benjamin Netanyahu Bahas Gencatan Senjata Gaza dalam Percakapan Telepon
![Joe Biden dan Benjamin Netanyahu Bahas Gencatan Senjata Gaza dalam Percakapan Telepon](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/39d599eecf2ff42f66feafa959b2577b.jpg)
PRESIDEN AS Joe Biden berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melalui telepon “meninjau pembicaraan yang sedang berlangsung” untuk membebaskan sandera yang disandera oleh Hamas, kata Gedung Putih.
"Kedua sekutu tersebut meninjau pembicaraan yang sedang berlangsung untuk menjamin pembebasan sandera dan gencatan senjata segera di Gaza,” kata pernyataan Gedung Putih, ketika upaya diplomatik semakin intensif untuk mencapai gencatan senjata yang telah lama dicari di wilayah yang dilanda perang tersebut.
Pemerintah Israel mendapat tekanan kuat dari sekutu globalnya untuk mencapai gencatan senjata, serta dari para pengunjuk rasa di Israel yang menuntut pembebasan sandera yang ditangkap oleh kelompok militan Palestina dalam serangan yang memicu perang tersebut.
Baca juga : Kronologi Gencatan Senjata Israel-Hamas dan Pembebasan Sandera
Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat telah berusaha menengahi gencatan senjata baru selama berbulan-bulan.
"Biden dan Netanyahu juga membahas peningkatan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza termasuk melalui persiapan pembukaan penyeberangan utara baru mulai minggu ini," kata pernyataan itu.
“Presiden menekankan perlunya kemajuan ini dipertahankan dan ditingkatkan melalui koordinasi penuh dengan organisasi kemanusiaan,” katanya.
Baca juga : Israel Kembali Bombardir Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza
Ketika lembaga-lembaga kemanusiaan mengeluarkan peringatan yang semakin mengerikan mengenai krisis di Gaza, Israel mendapat tekanan yang semakin besar – secara global dan khususnya dari Amerika Serikat – untuk mengizinkan lebih banyak bantuan masuk ke wilayah tersebut.
Biden juga "menegaskan kembali posisinya yang jelas" terhadap setiap serangan Israel di kota Rafah di Gaza selatan, kata pernyataan itu.
Netanyahu telah berjanji untuk mengirim pasukan ke Rafah, tempat lebih dari 1,5 juta warga sipil mengungsi.
Pemerintahan Biden, meski mendukung Israel, telah berulang kali menyuarakan kekhawatiran atas banyaknya korban sipil dalam serangan Gaza dan telah menekan Israel untuk menunda serangan Rafah. (AFP/Z-3)
Terkini Lainnya
IHSG Ditutup Naik Ikuti Bursa Asia Menguat
Rupiah Menguat Seiring Pasar Tunggu Data NFP AS
Vonis Trump Terkait Kasus Uang Tutup Mulut Ditunda September
Empat Siswa asal Banyumas Tembus Perguruan Tinggi Top Luar Negeri
IHSG Ditutup Melemah di tengah Bursa Asia Menguat
Rupiah Merosot saat Pasar Tunggu Rilis Data Tenaga Kerja AS
Arab Saudi Berusaha Akhiri Agresi di Gaza
1,8 Juta Warga Palestina Mengungsi ke Gaza Tengah
Israel Akan Bangun 6.000 Rumah Baru di Tepi Barat
Warga Palestina yang Meninggal di Penjara Israel Karena Disiksa
Survei: Boikot Sukses Gerus Penjualan Produk Terafiliasi Israel di Indonesia
Tim Medis Mulai Evakuasi Pasien Rumah Sakit Eropa Gaza
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap