Kamboja Ledakan Gedung Amunisi akibat Gelombang Panas
![Kamboja: Ledakan Gedung Amunisi akibat Gelombang Panas](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/5713ad2e66afbdcd0cd57da3d60cae75.jpg)
PEMERINTAH Kamboja mengatakan gelombang panas menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya ledakan gudang amunisi yang menewaskan 20 tentara pada 27 April. Temuan ini berdasarkan hasil penyelidikan kementerian pertahanan yang diumumkan Kamis (2/5).
Ledakan yang menghancurkan seluruh truk berisi amunisi, meratakan gudangnya, menewaskan 20 tentara, juga melukai beberapa serdadu dan satu warga sipil. Kementerian pertahanan Kamboja mengatakan para penyelidik yakin gelombang panas berperan dalam ledakan gedung persenjataan tua ini.
"Insiden ledakan amunisi pada 27 April 2024 merupakan masalah teknis karena senjatanya sudah tua, rusak, dan cuaca panas," kata kementerian itu dalam suatu pernyataan.
Baca juga : April 2024 Jadi Bulan Terpanas di Hong Kong dalam 140 Tahun Terakhir
Kementerian tersebut tidak menjelaskan masalah spesifiknya atau cuaca panas berkontribusi terhadap ledakan tersebut. Alasan itu juga mengeliminasi anggapan bahwa ledakan itu disebabkan tentara yang memberontak atau aksi terorisme.
Ledakan amunisi sering terjadi di Kamboja, yang dipenuhi dengan ranjau, dan sisa persenjataan yang belum meledak dari konflik sipil selama beberapa dekade. Insiden seperti ini diperparah dengan lemahnya standar keselamatan.
Seperti sebagian besar negara di Asia Selatan dan Tenggara, Kamboja sedang berjuang menghadapi cuaca panas dalam beberapa pekan terakhir. Pihak berwenang memperingatkan suhu bisa mencapai 43 derajat celsius di beberapa daerah.
Baca juga : Pakar Wanti-Wanti Produksi Pangan Turun Lagi
Indeks panas telah mencapai 50 derajat celsius di berbagai wilayah di Filipina dan berdampak pada lebih dari 3,6 juta siswa karena sekolah ditutup karena panas. Kemudian 30 orang tewas akibat suhu yang melonjak sepanjang tahun ini di Thailand. Ini juga mendorong rekor penggunaan listrik.
Sementara di provinsi Dong Nail, Vietnam, ratusan ribu ikan mati di waduk. Laporan penduduk setempat dan media menyalahkan gelombang panas sebagai penyebabnya.
Sekolah-sekolah ditutup. Peringatan dikeluarkan saat Asia mengalami cuaca terik akibat gelombang panas ekstrem. (AFP/Z-2)
Terkini Lainnya
Gelombang Panas Tewaskan Puluhan Orang di India
India Dilanda Gelombang Panas, Suhu Hampir 50 Derajat Celcius
Hujan Turun, Warga Makkah Bersukacita
Suhu di Arab Saudi Capai 47 Derajat, 14 Jemaah Haji Asal Yordania Wafat
Jokowi Minta Kepala Daerah Antisipasi Kelangkaan Pangan Akibat Peningkatan Suhu
Jokowi Sebut Dunia Menuju Neraka Iklim dalam 5 Tahun Mendatang
Gudang Arsip Rumah Sakit Permata Blora Ludes Terbakar
Gudang Obat di Cengkareng Terbakar, Pemadaman Berlangsung Hampir 5 Jam
Gudang Penyimpanan Mainan di Tangerang Ludes Dilahap Api
Bakal Topping Off, Duta Indah Starhub Hadirkan Konsep Gudang 3 in 1
Kebakaran Hebat Hanguskan Gudang Barang Plastik di Cikarang
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Hidup Segan Calon Perseorangan
Puncak Haji Berbasis Fikih
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap