Amerika Serikat tak Mau Intervensi Pembubaran Kabinet Perang Israel
![Amerika Serikat tak Mau Intervensi Pembubaran Kabinet Perang Israel](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/86149096a36ae0bc64b342c1321a268b.png)
AMERIKA Serikat melalui Gedung Putih tidak mau mengintervensi pembubaran kabinet perang Israel. Menurut pemerintah AS, keputusan pemimpin Israel Benjamin Netanyahu untuk membubarkan Kabinet Perangnya sebagai urusan internal.
Pemerintah Amerika Serikat juga mengatakan bahwa Netanyahu tidak punya banyak pilihan.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan keputusan itu ada di tangan Netanyahu, dan Kabinet tersebut adalah sebuah "langkah domestik" untuk memberikan nasihat yang lebih baik kepada Netanyahu, serta memberinya nasihat mengenai perang di Gaza.
Baca juga : Gedung Putih Tolak Usulan Sanksi terhadap Pejabat ICC
“Kami mengatakan pada saat itu bahwa kami yakin ini adalah langkah yang bermanfaat, dan kami masih berpegang pada hal itu. Namun dengan keputusan Menteri (Benny) Gantz untuk mundur, saya tidak yakin Perdana Menteri Netanyahu akan mempunyai banyak pilihan lain," kata Kirby pada konferensi pers.
Pernyataan Kirby itu mengacu pada kepergian Gantz dari kabinet tersebut pada minggu lalu.
Tel Aviv pada Senin mengumumkan Netanyahu telah membubarkan Kabinet Perang yang dibentuk pada 11 Oktober 2023, hanya beberapa hari setelah Israel pada 7 Oktober mulai melancarkan perang di Gaza.
Baca juga : Gedung Putih Berupaya Mengeluarkan Dokter AS yang Terperangkap di Gaza
Menurut lembaga penyiaran publik KAN, setelah Gantz pergi, Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir telah mengajukan permintaan kuat untuk bergabung dengan Kabinet Perang Israel.
Ada laporan bahwa Netanyahu membubarkan kabinet tersebut sebagai tanggapan terhadap pengunduran diri Gantz.
Langkah itu dilakukan setelah pemimpin oposisi Gantz mundur dari pemerintahan darurat pada awal Juni, menyusul ketidaksepakatan mengenai strategi pasca perang di Jalur Gaza.
Anggota awal dari kabinet tersebut termasuk Netanyahu, Gantz, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, Ron Dermer, Gadi Eizenkot, dan pemimpin partai Shas, Aryeh Deri. (Z-8)
Terkini Lainnya
Panama vs Amerika Serikat: Thomas Christiansen Senang Timnya Kalahkan Tuan Rumah Copa America
Penonton Ricuh, Foo Fighters Hentikan Konser di Birmingham Inggris
Aturan Debat Capres AS: Mikrofon Dimatikan dan tidak ada Penonton Langsung
IHSG Ditutup Menguat Lampaui 6.950
Rupiah Menguat saat Ekonomi AS Melemah
Eks Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez Dihukum Penjara 45 Tahun atas Perdagangan Narkoba
Rugi Akibat Boikot, MAP Group tidak Gegabah Tutup Gerai Starbucks
Puluhan Pasien Tinggalkan Gaza untuk Mendapat Perawatan Medis
Pasukan Israel Terus Bombardir Gaza Meski PBB Minta Akses Bantuan Kemanusiaan
60 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Jalur Gaza
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant Ancam Libanon dengan Kemungkinan Perang
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap