visitaaponce.com

Mengeblok Saraf, Cara Baru Atasi Nyeri

Mengeblok Saraf, Cara Baru Atasi Nyeri
Ilustrasi nyeri(Freepik)

PERNAH merasakan nyeri? Nyeri leher, bahu, pinggang, lengan, atau kaki memang mengganggu, ya. Apalagi jika rasanya tak kunjung hilang, bolak-balik kambuh, bahkan menetap. Jika Anda mengalami masalah ini, mungkin tindakan medis yang disebut Interventional Pain Management (IPM) bisa membantu mengatasi nyeri tersebut.

Dokter pakar intervensi nyeri dari Pain Clinic Siloam Hospitals Bekasi Timur, dr. Reno Yonora, Sp.AN, FIP, menjelaskan, IPM merupakan suatu tindakan minimal invasif (bedah sayatan kecil) yang dilakukan dengan panduan alat radiologi untuk mengobati nyeri akut dan kronik secara jangka panjang atau permanen.

“Terapi ini dilakukan dengan cara mengeblok saraf yang menjadi jalur perjalanan sinyal nyeri ke otak,” ujar dr. Reno di acara Media Gathering dan Bincang Sehat Siloam Hospitals Bekasi Timur, baru-baru ini.

Baca juga : Walau Alami Nyeri Tulang Belakang, Warga Diingatkan Tetap Aktif

Perlu dipahami, rasa nyeri muncul ketika terjadi masalah dan sel saraf reseptor rasa nyeri memberi sinyal ke otak. Perjalanan sinyal nyeri itu dimulai dari sumber nyeri, berlanjut ke saraf tepi, kemudian ke sumsum tulang belakang, hingga sampai di otak. Otak kemudian memproses, menerjemahkannya sebagai rasa nyeri dan memberi tahu tubuh untuk bereaksi terhadap gangguan yang menimbulkan rasa nyeri. Nah, ketika jalur perjalanan sinyal nyeri menuju otak diblok, sinyal nyeri tak akan sampai ke otak. Nyeri pun tak dirasakan.

“Tindakan ini menggunakan gelombang radiofrekuensi untuk menonaktifkan atau menenangkan jaringan saraf yang menghantarkan sinyal nyeri. Gelombang radiofrekuensi ini dihasilkan oleh alat khusus dan dihantarkan melalui jarum yang diarahkan menuju saraf tersebut. Agar tepat sasaran, prosesnya dibantu alat radiologi sebagai pemandu seperti ultrasonografi (USG), fluoroskopi, atau C-Arm,” terang dr. Reno. 

 

Baca juga : Terapi Sel Punca Diyakini Bisa Kurangi Nyeri Tulang Belakang

Indikasi yang Tepat

Dokter Reno menambahkan, IPM menjadi pilihan tepat untuk pasien nyeri dengan kondisi berikut: 

  • Mengalami nyeri akut maupun kronis, terutama jika pengobatan secara konvensional menggunakan obat-obatan penghilang rasa nyeri tidak berhasil.

    Baca juga : Melawan Nyeri Sendi dan Pegal Linu Bisa dengan Mengonsumsi Minuman Ini

  • Pasien yang telah menggunakan obat penghilang nyeri dalam waktu lama, sehingga timbul efek samping seperti gangguan lambung dan ginjal.

  • Tidak bisa minum obat nyeri karena alergi, memiliki penyakit gangguan ginjal, dan gangguan pencernaan.

  • Pernah menjalani operasi, tetapi masih saja nyeri.

  • Ingin menghindari operasi jika memungkinkan.

“Prosedur IPM tergolong minimally invasive sehingga waktu pemulihan pascatindakan relatif singkat. Hasilnya pun akan meningkatkan kualitas hidup karena dapat mengatasi nyeri secara jangka panjang, bahkan permanen,” pungkas dr. Reno. (RO/B-1).

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eni Kartinah

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat