visitaaponce.com

3 Manajemen Bioskop Ajukan Proposal Operasi

3 Manajemen Bioskop Ajukan Proposal Operasi
Penonton Bioskop XXI duduk berjaga jarak saat pemeriksaan kesiapan bioskop beroperasi kembali di Pusat Grosir Cililitan, Jakarta.(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta telah mengizinkan bioskop beroperasi kembali setelah lima bulan berhenti total akibat wabah covid-19.

Berbagai pertimbangan pun dijadikan alasan diizinkannya kembali bioskop beroperasi salah satunya karena bioskop jauh lebih aman daripada tempat-tempat umum lainnya seperti pesawat dan restoran.

“Pesawat karena kecil, rentan berdekatan. Hindarilah naik pesawat. Setelah itu kalau mau jujur kantor dan restoran (paling rentan). Kalau kantor itu akan bareng semua justru dari empat ini di bioskop lebih aman,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria atau yang akrab disapa Ariza di Balai Kota, kemarin.

Bioskop dinilai lebih aman karena semua pandangan pengunjungnya di dalam menatap satu arah dan minim interaksi satu sama lain. Hal itu masih ditambah dengan penerapan physical distancing.

Pengunjung yang datang juga selalu dicek dengan thermo gun dan wajib mencuci tangan atau dengan hand sanitizer.

“Orang wajib pakai masker, tidak boleh bicara, diskusi dan ngobrol. Tapi itu pun kita belum buka sampai hari ini,” jelasnya.

Ia pun memprediksi jumlah pengunjung bioskop tidak akan tinggi. Sebab, hal yang sama terjadi pada segmen pusat perbelanjaan. “Kalau kita mau jujur sekalipun mal dibuka 50%, pengunjungnya mana ada 50%. Data cuma 17% sampai 25%. Orang tidak mau ke mal. Orang menghindari,” katanya.

Namun Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Profesor Ascobat Gani meminta agar Pemprov DKI Jakarta membatalkan rencana pembukaan bioskop. Menurutnya, potensi transmisi virus di ruang tertutup seperti bioskop sangat tinggi.

Tidak hanya itu dari segi ekonomi, bioskop bukanlah termasuk industri padat karya yang bisa merekrut banyak tenaga kerja. “Jadi kalau dari segi ekonominya dilihat dulu, dikaji dulu. Saya rasa kan nggak banyak pegawainya ya bioskop. Paling hanya satpam, petugas kebersihan, karcis dan konsumsi,” kata Ascobat.

Menurut Kepala Bidang Industri Pariwisata Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKI Bambang Ismadi, sudah ada tiga manajemen pengelola jaring an bioskop di Indonesia yang mengajukan proposal pembukaan bioskop. Tiga manajemen tersebut adalah CGV, XXI, dan Cinapolis. (Put/Ins/J-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat