Evaluasi HBKB, Koalisi Pejalan Kaki Soroti Rendahnya Pemindaian Peduli Lindungi
![Evaluasi HBKB, Koalisi Pejalan Kaki Soroti Rendahnya Pemindaian Peduli Lindungi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/05/cfe20f7373097b6158aff3a9744cfdfd.jpg)
KOALISI Pejalan Kaki menyoroti beberapa hal selama pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) yang dilakukan pada Minggu (22/5) kemarin. HBKB akhir pekan lalu adalah HBKB pertama yang digelar Pemprov DKI setelah dua tahun ditiadakan selama pandemi covid-19.
Pendiri Koalisi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus, mengatakan, salah satu hal yang disoroti adalah rendahnya kesadaran masyarakat untuk memindai QR code melalui aplikasi Peduli Lindungi. Padahal, pemindaian tersebut penting guna mencatat jumlah warga yang datang beraktivitas di lokasi-lokasi HBKB.
Pemindaian itu juga berperan menskrining warga yang statusnya boleh berpergian. Seperti diketahui, apabila ada warga yang melakukan tes covid-19 dan hasilnya positif, aplikasi Peduli Lindungi akan memberikan catatan berwarna merah yang artinya warga tersebut dilarang bepergian. Sementara bila statusnya berwarna hijau, warga tersebut aman untuk bepergian.
"Nah di rapat evaluasi kemarin juga jadi sorotan terkait dengan masih sedikitnya publik yang melakukan pemindaian QR code," kata Alfred saat dihubungi, Rabu (25/5).
Ia pun menyayangkan hal ini karena sepatutnya, masyarakat sudah terbiasa melakukan pemindaian. Terlebih pandemi sudah berjalan selama dua tahun.
Baca juga : Koalisi Pejalan Kaki Minta Satgas Penanganan Covid-19 Bikin Panduan HBKB
Petugas di lapangan sudah cukup proaktif dengan selalu mengingatkan agar masyarakat melakukan pemindaian serta selalu membawa-bawa poster berisi gambar QR code.
"Hal-hal seperti ini juga butuh kesadaran dari masyarakat. Kita pandemi sudah dua tahun masa masih belum terbiasa," ujarnya.
Di sisi lain, guna meningkatkan jumlah warga yang melakukan pemindaian QR code, Alfred merekomendasikan agar warga diminta melakukan pemindaian sejak turun dari angkutan umum seperti MRT Jakarta, KRL, maupun Transjakarta.
"Karena orang hari Minggu turun dari tempat transit otomatis mayoritas akan bertujuan ke HBKB itu. Jadi begitu keluar dari stasiun atau halte langsung diarahkan untuk memindai saja di situ. Jangan seperti kemarin, saya turun di Stasiun Sudirman tapi baru memindai ketika masuk Bundaran HI. Kan itu namanya sudah di dalam area," terangnya. (OL-7)
Terkini Lainnya
Kajati DKI Ingatkan Jajaran Terapkan Pola Hidup Sehat
Kaesang Pangarep Punya Kans Bertarung di Pilkada Jawa Tengah
AHY: Belum Ada Permintaan Usung Kaesang Pangarep pada Pilgub Jakarta
Prakiraan Cuaca: Jakarta Diguyur Hujan hingga Jumat Siang 5 Juli 2024
PDIP-PKB Bikin Poros Baru di Pilgub Jakarta? Puan: Bisa Saja
Kunci Anies-Sohibul, Mardani: Banyak yang Tertarik dengan AMAN
Pengguna Aplikasi Satusehat akan Bisa Kumpulkan Poin untuk Nonton Bioskop Gratis
Masyarakat dapat Mengakses Informasi Obat Kanker di Aplikasi Satusehat
Perubahan PeduliLindungi menjadi SATUSEHAT
Migrasi ke SatuSehat, Penumpang Kereta tak Perlu Bawa Surat Vaksin
PeduliLindungi Transisi ke SatuSehat Mobile, Pengguna KA Diimbau Bawa Bukti Vaksin
Aplikasi PeduliLindungi Jadi Syarat Perjalanan Internasional
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap