Pengguna Aplikasi Satusehat akan Bisa Kumpulkan Poin untuk Nonton Bioskop Gratis
![Pengguna Aplikasi Satusehat akan Bisa Kumpulkan Poin untuk Nonton Bioskop Gratis](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/d015dccce4110a68692305d42218471b.jpg)
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) merencanakan aplikasi Satusehat ke depannya memiliki fitur tambahan yang bisa memanjakan penggunanya. Bahkan, pengguna bisa mengumpulkan poin dan ditukarkan untuk nonton bioskop gratis.
"Kemudian juga kami nantinya akan menyiapkan poin, misalnya nanti jalan kaki 5 ribu langkah nanti kita kasih poin bisa ditukar dengan obat, multivitamin, dan bahkan bisa nonton bioskop juga secara gratis," kata Chief Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes Setiaji di JS Luwansa, Jakarta Selatan, Senin (6/11).
Reward tersebut diberikan untuk masyarakat mau mengubah kebiasaannya untuk hidup lebih sehat. Selain itu fitur tersebut juga diharapkan bisa meningkatkan pemakaian aplikasi Satusehat yang sebelumnya bernama Peduli Lindungi tersebut.
Baca juga: Kemenkes Kirim Bantuan 7 Ton Alat Kesehatan ke Palestina
"Ini masih direncanakan, kami akan kumpulkan sistem rewardnya bukan hanya dari apotek, tapi dari bank, gojek dan manapun. Tahun depan rencananya akan kami launching fiturnya yang baru," ujar dia.
Dalam waktu dekat Satusehat juga akan menghadirkan sertifikat vaksin untuk anak-anak sehingga bisa diunggah orang tua untuk mengetahui kondisi vaksin anaknya. Selain itu juga akan ditambahkan reminder untuk pengguna minum obat.
Baca juga: Kemenkes Buka Layanan Data Bisa Diakses Masyarakat
"Harapannya dengan banyaknya fitur-fitur ini untuk masyarakat agar bisa menggunakan aplikasi untuk setiap hari jadi bisa aplikasi harian. Aplikasi ini akan menjadi aplikasi individu personal health apps bukan hanya sekedar informasi tapi memberikan advice," tuturnya.
Hal ini dilihat dari persoalan masyarakat banyak menghadapi hoaks terkait pengobatan penyakit sehingga menimbulkan disinformasi. Dengan aplikasi satusehat maka masyarakat bisa mendapatkan informasi yang terpercaya ketika ingin mengobati secara mandiri atau memberikan saran kepada penggunanya.
"Informasinya jadinya lebih tersortir dan benar-benar sesuai dengan penyakitnya saja. Misalnya diabetes, jadi hanya dalam lingkup diabetes," pungkasnya.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Kemenkes Tunjuk PT Bio Farma Sebagai Fasilitas Rujukan Delegasi OIC
Sukses Tangani Stunting, Pemkab Klungkung Terima Penghargaan dari Kemenkes
Tingginya Angka Bunuh Diri pada Pria: Mengapa Kesehatan Mental Pria Sering Diabaikan?
Imunisasi Lebih dari Satu Jenis Vaksin tidak Sebabkan Kematian
Kolaborasi Turunkan Angka Stunting lewat 100 Hari Pendampingan Gizi
Remaja Putri dan Ibu Hamil Jadi Sasaran Utama Pencegahan Cikal Bakal Stunting
Seleksi Calon Anggota DJSN Dibuka, 7 Pansel Telah Ditunjuk Presiden
Budi Sylvana: Saya tidak Bisa Menghindar dari Perintah Jabatan
Relaksasi SKP untuk Perpanjang Izin Praktik untuk Keringanan Bukan Pemutihan
Capaian Imunisasi Lengkap Nasional Masih di Bawah 50%
Dokter tanpa Etika dan Pembiaran oleh Otoritas Negara
7 Cara Mencegah Penularan Flu Burung
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap