visitaaponce.com

Kemenkes Buka Layanan Data Bisa Diakses Masyarakat

Kemenkes Buka Layanan Data Bisa Diakses Masyarakat
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin(Dok.Pri )

KEMENTERIAN Kesehatan luncurkan layanan data kesehatan yang bisa diakses semua orang. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan layanan data kesehatan ini ingin memastikan bahwa yang dilahirkan harus berbasis data. Dan data yang kesehatan harus bersifat sama-sama jangan sampai analisa dibatasi di lingkungan kementerian saja.

"Makin banyak orang yang bisa kasih masukan apa yang diterbitkan dan terdapat untuk masyarakat sehingga datanya dibukakan agar sifatnya inklusif sehingga masyarakat diberikan menganalisa," kata Budi dalam Launching Portal Pemanfaatan Data Kemenkes, Senin (16/10).

Layanan data Kementerian Kesehatan dapat diakses di layanandata.kemkes.go.id data yang disajikan antara lain covid-19, Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), riset kesehatan dasar, dan riset fasilitas kesehatan.

Baca juga: Sidang MK, 5 Organisasi Profesi Sebut UU Kesehatan Cacat Formil

"Tujuan jangka panjangnya adalah membantu Kemendikbud Ristek dan BRIN sektor budaya mengajar agar bisa mendorong untuk kebijakan di masa depan," jelasnya.

Peneliti kebijakan publik dari Australian National University Prof Budy Resosudarmo menjelaskan keterbukaan data kesehatan melalui portal data Kesehatan yang disediakan oleh kerja sama Pusdatin dan BKPK, Kementerian Kesehatan adalah kebijakan strategis dan tepat karena dapat menganalisa kondisi kesehatan masyarakat yang lebih beragam dan baik.

Baca juga: STR Seumur Hidup untuk Nakes Berpotensi Rugikan Pasien

"Kemudian bisa memperkuat bidang ilmu kesehatan dan kesehatan masyarakat, adanya pengembangan kebijakan kesehatan yang lebih inovatif dan tepat. Dapat mengembangkan kebijakan kesehatan yang inovatoif dan tepat agar kesehatan masyarakat lebih baik," sambungnya.

Keterbukaan data kesehatan akan dapat memberikan analisa kesehatan yang lebih baik dan selanjutnya pengembangan kebijakan regional yang lebih baik.

Ia mencontohkan polusi udara di Jakarta membutuhkan keterbukaan data kesehatan karena untuk penelitian dan membuat kebijakan pengendalian polusi kesehatan.

Dengan begitu keterbukaan data kesehatan melalui portal data pastinya dapat membantu meningkatkan kualitas dan rehabilitas dari studi yang dipaparkan sebelum ini. Data agregat pada tingkat kabupaten/kota yang terbuka akan sangat membantu para peneliti sehingga bisa membuat sebuah kebijakan.

"Untuk peneliti yang melakukan kajian mikro kesehatan seperti saya, ada catatan tambahan yakni akses ke data mentah survei kesehatan, seperti Riskesdas adalah sangat penting. Sebagian besar model estimasi dilakukan pada tingkat individu atau keluarga," ungkapnya.

"Kemudian pemberian ID desa/kelurahan dan ID kecamatan adalah krusial untuk bisa menghasilkan analisa yang robust, juga untuk menggabungkan dengan data geospatial dan big data yang relatif sudah bisa diakses secara publik," pungkasnya. (Iam/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat