visitaaponce.com

Lemkapi Purnawirawan Polri Jangan Jadi Provokator

Lemkapi: Purnawirawan Polri Jangan Jadi Provokator
Petugas kepolisian mengangkat peti jenazah Brigadir J saat upacara pelepasan secara kedinasan( ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

LEMBAGA Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) mengecam kepada sejumlah jenderal purnawirawan Polri karena membuat pernyataan sehingga membikin kegaduhan dalam perkara kematian Brigadir J.

"Kepada para jenderal purnawirawan polisi, jangan menjadi provokator dan cari pangung," kata Direktur Eksekutif Lemkapi Edi Hasibuan dalam keterangannya, Selasa (2/8).

Edi menyarankan para jenderal purnawirawan sebaiknya ikut membantu Polri untuk menyelesaikan kasus penembakan Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo agar perkara ini segera tuntas.

"Kami ingatkan para jenderal purnawirawan Polri jangan buat kegaduhan di ranah publik. Jangan memberi pandangan yang menyesatkan dan membingungkan publik," tegas mantan anggota Komisi Kepolisian Nasional
(Kompolnas) ini.

Menurutnya, tidak etis rasanya melihat ada sejumlah jenderal purnawirawan Korps Bhayangkara malah hadir di ranah publik mencari panggung dan melemparkan pernyataan yang memprovokasi dan membingungkan publik.

"Kami malah lebih bangga bila melihat para jenderal purnawirawan Polri datang ke Kapolri untuk menyampaikan dukungan, memotivasi dan memberikan masukan lewat organisasi purnawirawan Polri yang diketuai Bambang Hendarso Danuari."
 
Edi menilai Polri saat ini sedang butuh dukungan semua pihak, termasuk para purnawirawan akibat derasnya tekanan dan hujatan publik atas kematian Brigadir J.
 
Menurut akademisi dari Universitas Bhayangkara Jakarta ini, pada waktunya nanti Polri akan mengumumkan tersangka ketika semua bukti bukti sudah dimiliki penyidik kepolisian secara lengkap.

Edi juga meminta semua pihak tidak berspekulasi dan memberikan pernyataan tentang luka yang ada dalam tubuh jenazah Brigadir J. "Jangan berbicara hasil autopsi jika bukan bidangnya karena mengganggu penyidikan" katanya.

Pengungkapan kasus kematian Brigadir J yang menimbulkan polemik dan kecurigaan publik membuat Polri membentuk tim khusus. Namun hingga kini, belum ditetapkan siapa tersangka meski sudah dilakukan autopsi ulang jenazah Brigadir J.

Penembakan itu terjadi di rumah dinas Kadiv Propam di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, pukul 17.00 WIB, Jumat (8/7). Brigadir J yang merupakan sopir dinas istri Sambo ditembak Bharada E, pengawal dan pengamanan Sambo.

Kapolri kemudian membentuk tim khusus yang dipimpin Wakil Kapolri Komjen Gatot Eddy Pramono terkait peristiwa ini. Tim khusus turut melibatkan Kompolnas dan Komnas HAM. (Ant/J-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : MEGAPOLITAN

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat