visitaaponce.com

Antrean di SPBU Kian Ramai, Warga Beli Pertalite Butuh Setengah Jam Lebih

Antrean di SPBU Kian Ramai, Warga: Beli Pertalite Butuh Setengah Jam Lebih
Antrean pembeli pertalite di sebuah SPBU di Jakarta.(ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

SEJUMLAH warga mengeluhkan ramainya antrean panjang pembeli pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Keluhan itu disampaikan Valent Raynando Oktavianus, 25, warga Cengkareng, Jakarta Barat.

Dia mengaku harus mengantre sekitar setengah jam untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) Pertalite. Situasi ini dia rasakan sejak terjadi kenaikan harga BBM.

"Antreannya memang terasa lebih ramai dari biasanya. Jelas banget ada perubahan antrean bila dibandingkan dengan sebelum kenaikan harga BBM. Sekarang bisa setengah jam lebih buat antre beli Pertalite di stasiun pengisian bahan bakar minyak umum (SPBU) di Jl Daan Mogot," ujar Valent, di Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (22/9).

Karena itu, lanjut Valent, dia seringkali terpaksa mengisi tangki mobil Avanzanya dengan pertamax yang harganya lebih mahal dari pertalite.

"Kalau buru-buru, mau enggak mau beli pertamax meski mahal, tapi paling beli 10 liter biar perjalanan aman. Tadinya rencana beli BBM jenis pertalite 15 liter seharga Rp 150 ribu agar cukup dengan pulangnya," ungkap Valent.

Baca juga: Polda Metro akan Hapus Tilang Manual Secepatnya tapi Belum Tau Kapan

Kondisi serupa juga dirasakan Eddy Chaniago, 46, warga Kalideres, Jakarta Barat. Menurut dia, antrean di SPBU tetap mengular baik sebelum maupun sesudah kenaikan harga BBM.

Hal ini dikarenakan mayoritas kelompok pengguna sepeda motor memilih pertalite yang harganya lebih murah.

"Rata-rata memang pembeli pertalite lebih banyak daripada jenis BBM lain," kata Eddy.

Setiap harinya, Eddy biasanya menggunakan sepeda motor untuk bekerja dan membutuhkan waktu sekitar 10-20 menit untuk mengisi BBM.

Dia pun sesekali membeli pertamax karena antreannya tidak terlalu ramai.

"Saya terpaksa membeli pertamax untuk menghindari antrean lebih panjang, meski selisih harga dengan pertalite terasa cukup berat," ungkap Eddy. (OL-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat