visitaaponce.com

Soal Gangguan Ginjal Akut, Epidemiolog Minta Orang Tua tidak Panik

Soal Gangguan Ginjal Akut, Epidemiolog Minta Orang Tua tidak Panik 
Sejumlah anak bermain di wilayah Jatinegara, Jakarta.(Antara)

KEMUNCULAN berbagai penyakit misterius yang menyerang anak, seperti hepatitis akut hingga gangguan ginjal akut, tentu membuat kalangan orang tua merasa resah dan khawatir.

Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane mengimbau agar para orang tua tidak panik.

"Sebenarnya sederhana. Cukupi kebutuhan nutrisinya, kebersihannya melalui PHBS, lalu istirahatnya. Jangan lupa imunisasi dasar lengkap untuk bayi dan anak balita," ujar Masdalina saat dihubungi, Senin (17/10).

Baca juga: KSP: Pemerintah Telah Siapkan Langkah Tangani Kasus Ginjal Akut pada Anak

Orang tua juga harus mengurangi pemberian makanan instan dan jajanan yang menggunakan pengawet, serta pewarna buatan untuk anak. "Biasakan membuat sendiri makanan dan minuman untuk bayi dan anak, juga untuk seluruh anggota keluarga," pungkasnya.

"Pemerintah perlu memperketat pengawasan terhadap peredaran makanan. Terutama pengawasan konsumsi gula, garam dan zat tambahan pada makanan dan jajanan," imbuh Masdalina.

Pihaknya menekankan bahwa penyakit baru memang hal yang lazim muncul setiap saat. Baik akibat mikroorganisme baru, maupun mutasi yang menyebabkan penyakit lebih ganas. "Tapi, tidak semua penyakit tersebut kemudian berpotensi menjadi wabah," jelasnya.

Baca juga: Dinkes DKI Catat 42 Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak

Kecuali, lanjut dia, jika kejadiannya meluas, atau terbukti menular kepada orang lain, berikut kasus bertambah dengan cepat dan berakibat kematian. Situasi tersebut perlu dilakukan upaya investigasi khusus.

Sebelumnya, Tenaga Ahli Utama KSP Brian Sri Prahastuti mengingatkan orang tua untuk mewaspadai dan bertindak cepat. Dalam hal ini, jika anak menunjukkan gejala awal gangguan ginjal akut, seperti batuk, pilek, diare, muntah, urine yang sedikit.

"Jika anak-anak mengalami keluhan tersebut, kami mengimbau orang tua untuk tidak melakukan self-diagnose. Sebaiknya, segera berkonsultasi dengan dokter di fasilitas kesehatan terdekat," tuturnya.(OL-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat