visitaaponce.com

Luhut Tolak Permintaan KCI Impor Kereta Bekas

MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) agar membuat perencenaan yang matang soal pengadaan kereta rel listrik (KRL).

Ia berharap KCI tidak lagi mengimpor KRL bekas untuk digunakan dalam negeri sebagai moda transportasi di wilayah Jabodetabek. Tahun ini, 10 rangkaian KRL commuter line Jabodetabek akan pensiun dan harus diganti. Namun, izin impor KRL dari Jepang terganjal oleh Kementerian Perindustrian.

"Jadi ini tidak boleh buat kesalahan-kesalahan seperti itu lagi. Dulu pernah impor barang bekas, masa sekarang mau impor barang bekas lagi?" kata Luhut di Jakarta, Jumat (3/3).

Luhut mengkui, membeli rangkaian kereta api baru akan merogoh kocek lebih dalam. Namun, hal ini diperlukan untuk memajukan industri kereta api nasional lewat pengadaan kereta buatan dalam negeri melalui PT Industri Kereta Api (Inka).

"Kita bilang kenapa tidak dibuat perencanaan supaya tidak impor? Memang sedikit lebih mahal, tapi kan itu berputar uangnya di dalam negeri," tegas Luhut.

Baca juga: Penundaan Impor Kereta Jangan Sampai Telantarkan Penumpang Kereta

Jika nantinya ada kesepakatan antara menteri terkait dan KCI untuk mengimpor 10 rangkaian KRL bekas dari Jepang, Luhut akan meminta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terlibat untuk mengaudit pengadaan produk tersebut.

Kereta baru dari Inka baru bisa beroperasi pada 2025 mendatang. Praktis harus ada pengganti 10 rangkaian KRL yang bakal pensiun di tahun ini.

"Kalau nanti ini masalah waktu memang tidak bisa (dikejar), kita mau kirim BPKP untuk melakukan audit dulu barangnya," ucapnya.

"Jadi, barang itu dibeli tidak melalui tangan ketiga dan supaya harganya benar. Jangan sampai ada penyimpangan-penyimpangan harga," pungkasnya. (OL-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat