visitaaponce.com

Dokter Forensik Tak Ada Luka Luar di Tubuh Pelaku Penembakan Gedung MUI

Dokter Forensik: Tak Ada Luka Luar di Tubuh Pelaku Penembakan Gedung MUI
Kantor Majelis Ulama Indonesia yang jadi target penembakan.(MI/Adam Dwi)

Mayat pelaku penembakan di gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta sudah berada di RS Polri Jakarta. Selanjutnya pihak kedokteran forensik RS Polri akan melakukan autopsi pada tubuh lelaki yang diduga bagian dari jaringan teroris tersebut.

Kepala Rumah Sakit Polri Brigjen Pol Hariyanto mengatakan secara kasat mata tubuh pelaku penembakan tersebut tidak mengalami luka-luka. Hal itu menunjukkan ia tidak tewas akibat menembak diri sendiri atau aksi kekerasan lainnya.

"Wujud luar itu wujudnya bagus. Artinya tanpa kekerasan yang menimbulkan luka di luar," ucapnya.

Baca juga: Jenazah Pelaku Penembakan Kantor MUI Diautopsi di RS Polri

Dia menambahkan, untuk proses pengembalian jenazah kepada pihak keluarga harus ada izin dari penyidik.

"Setelah penyidik koordinasi ke kita, sudah selesai atau belum pemeriksaan ini. Kalau sudah selesai, ya kita serahkan kepada keluarga. Namun, kalau tidak ada keluarga yang mengambil, maka akan disimpan di RS Polri," tutur Hariyanto.

Hariyanto mengatakan, autopsi jenazah pelaku penembakan itu dilakukan untuk mengetahui penyebab kematiannya.

Baca juga: Polisi Dalami Kemungkinan Pelaku Penembakan Gedung MUI Masuk Jaringan Teroris

"Kita tadi memang menunggu permintaan tertulis dari penyidik untuk melakukan autopsi. Tapi, karena suratnya sudah ada, maka saat ini tengah dilakukan pemeriksaan terhadap jenazah pelaku," kata Hariyanto, Selasa, (2/5).

Seperti diketahui, saat diringkus aparat di lokasi penembakan, pelaku ditemukan sudah dalam kondisi tewas. Belum diketahui apa penyebab tewasnya pelaku.

Hariyanto mengatakan sejumlah petugas Indonesia Automatic Fingerprint System (Inafis) Polri juga sudah sempat datang ke Instalasi Kedokteran Forensik untuk mengidentifikasi jenazah pelaku.

"Inafis tentunya mencocokkan identitas dari pelaku apakah sesuai dengan yang di KTP atau tidak. Nanti kita gabungkan semua hasil pemeriksaan dari Inafis maupun kedokteran forensik. Ini kan baru kita periksa," kata Hariyanto.

Namun, Haroyanto mengatakan belum bisa memastikan berapa autopsi akan berlangsung. Mengingat prosesnya baru aja akan dimulai dan membutuhkan ketelitian.

"Ya tidak tahu. Ketika nanti diperiksa kan apakah nanti ada kesulitan seperti kemarin, harus di uji lab atau sebagainya. Kalau nanti penyebab kematiannya sudah pasti ya tidak perlu uji yang lain," ujarnya.

Selanjutnya hasil autopsi akan diserahkan ke penyidik untuk ditindaklanjuti.

Identitas Sudah Diketahui

Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin menjelaskan, jenazah pelaku penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diautopsi guna mengetahui penyebab kematiannya.

Komarudin menjelaskan pelaku memiliki nama dengan inisial M asal Lampung. Pihaknya belum mengetahui penyebab pelaku berinisial M (60) itu meninggal dunia setelah melakukan penembakan di gedung MUI.

"Ditemukan juga dalam tasnya barang-barang seperti obat-obatan, buku rekening dan beberapa lembar surat-surat," kata Komarudin.

(Ant/Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat