MUI Lampung Akui Daerahnya jadi Tempat Pelarian Teroris
![MUI Lampung Akui Daerahnya jadi Tempat Pelarian Teroris](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/d72da04effc26d3fecab81f699cf5d8b.jpg)
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung menyebutkan, daerahnya semakin sering dijadikan markas atau tempat pelarian teroris. Hal itu terbukti dengan maraknya penangkapan anggota jaringan teroris di Lampung oleh Densus 88. Terbaru, pelaku penembakan gedung MUI di Jakarta diketahui merupakan warga Lampung.
"Atas kejadian di MUI Pusat tentu kami menyayangkan peristiwa penembakan tersebut. Ini sekaligus menjadi perhatian khusus untuk MUI Lampung, pemda, dan polisi untuk terus melakukan sinergi, karena provinsi ini sudah menjadi daerah destinasi bagi para teroris," kata Ketua MUI Lampung Moh Mukri, di Bandarlampung, Selasa, (2/5).
Mukri mengatakan penangkapan teroris oleh Densus 88 yang sempat menghebohkan di awal tahun sudah sempat membuat warga Lampung resah. Apalagi sekarang ada warganya yang diketahui melakukan teror di Jakarta.
Baca juga: Dokter Forensik: Tak Ada Luka Luar di Tubuh Pelaku Penembakan Gedung MUI
"Kan terbukti beberapa waktu lalu juga Densus 88 menangkap dan menembak beberapa teroris di Lampung. Ya itu kan artinya sebaran paham radikal sudah masuk kampung-kampung, maka dari sekarang sudah tak perlu ragu lagi untuk berikan tindakan tegas," kata Mukri.
Mukri berharap aparat penegak hukum segera mengungkap motif dari pelaku dalam melakukan penembakan tersebut. Dengan begitu langkah pengusutan dan pencegahan kasus serupa bisa dicegah dan masyarakat bisa tenang.
Baca juga: MUI: Pelaku Penembakan Mengaku Tuhan
"Sekali lagi kejadian ini sangat disayangkan, tapi memang motifnya belum terungkap. Ini yang kami minta dari polisi segera mengungkapnya. Apakah pelaku terafiliasi dengan kelompok-kelompok tertentu," kata Mukri.
Tahun Politik
Mukri mengatakan, pengetatan keamanan di Lampung harus dilakukan dengan segera. Hal itu karena sebentar lagi Indonesia akan memasuki tahun politik, pemilu 2024. Tahun politik akan membuat suasana di masyarakat jadi lebih 'panas' dan mudah tersulut.
"Oleh karena itu peristiwa-peristiwa seperti ini jangan sampai menimbulkan multitafsir di kalangan masyarakat," tutupnya.
(Ant/Z-9)
Terkini Lainnya
PBB Minta Israel Menghentikan Serangan Terhadap Fasilitas Medis di Gaza
Teroris Bersenjata yang Serang Gereja di Dagestan telah ‘Disingkirkan’
Seorang Pemuda di Kabupaten Merangin Tewas Ditembak Orang
Penembakan di Pinggiran Kota Detroit, 9 Terluka Termasuk 2 Anak-Anak
PM Slovakia Robert Fico Kembali Hadir di Publik Setelah Percobaan Pembunuhan
Seorang Pria Suriah Menembak Kedutaan AS di Libanon
MUI Jabar Minta Rencana KUA Lintas Agama Dikaji Ulang
Cirebon Gelar Aksi Solidaritas dan Bacakan Qunut Nazilah untuk Palestina
Viral, Ini Pernyataan KH Ate Mushodiq yang Dianggap Melawan MUI dan Ulama
10 Saksi Kasus Panji Gumilang Diperiksa Mulai Besok
17 Anak di Garut Dicabuli Guru Ngaji Gadungan, MUI : Hati-Hati Memilih Guru
Penembakan Kantor MUI, Partai Ummat Desak Negara Lindungi Ulama
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap