visitaaponce.com

MUI Lampung Akui Daerahnya jadi Tempat Pelarian Teroris

MUI Lampung Akui Daerahnya jadi Tempat Pelarian Teroris
Penembakan di gedung MUI jakarta.(Dok. Metro TV)

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung menyebutkan, daerahnya semakin sering dijadikan markas atau tempat pelarian teroris. Hal itu terbukti dengan maraknya penangkapan anggota jaringan teroris di Lampung oleh Densus 88. Terbaru, pelaku penembakan gedung MUI di Jakarta diketahui merupakan warga Lampung.

"Atas kejadian di MUI Pusat tentu kami menyayangkan peristiwa penembakan tersebut. Ini sekaligus menjadi perhatian khusus untuk MUI Lampung, pemda, dan polisi untuk terus melakukan sinergi, karena provinsi ini sudah menjadi daerah destinasi bagi para teroris," kata Ketua MUI Lampung Moh Mukri, di Bandarlampung, Selasa, (2/5).

Mukri mengatakan penangkapan teroris oleh Densus 88 yang sempat menghebohkan di awal tahun sudah sempat membuat warga Lampung resah. Apalagi sekarang ada warganya yang diketahui melakukan teror di Jakarta.

Baca juga: Dokter Forensik: Tak Ada Luka Luar di Tubuh Pelaku Penembakan Gedung MUI

"Kan terbukti beberapa waktu lalu juga Densus 88 menangkap dan menembak beberapa teroris di Lampung. Ya itu kan artinya sebaran paham radikal sudah masuk kampung-kampung, maka dari sekarang sudah tak perlu ragu lagi untuk berikan tindakan tegas," kata Mukri.

Mukri berharap aparat penegak hukum segera mengungkap motif dari pelaku dalam melakukan penembakan tersebut. Dengan begitu langkah pengusutan dan pencegahan kasus serupa bisa dicegah dan masyarakat bisa tenang.

Baca juga: MUI: Pelaku Penembakan Mengaku Tuhan

"Sekali lagi kejadian ini sangat disayangkan, tapi memang motifnya belum terungkap. Ini yang kami minta dari polisi segera mengungkapnya. Apakah pelaku terafiliasi dengan kelompok-kelompok tertentu," kata Mukri.

Tahun Politik

Mukri mengatakan, pengetatan keamanan di Lampung harus dilakukan dengan segera. Hal itu karena sebentar lagi Indonesia akan memasuki tahun politik, pemilu 2024. Tahun politik akan membuat suasana di masyarakat jadi lebih 'panas' dan mudah tersulut.

"Oleh karena itu peristiwa-peristiwa seperti ini jangan sampai menimbulkan multitafsir di kalangan masyarakat," tutupnya.

(Ant/Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat