visitaaponce.com

Setelah 9 Jam, Kebakaran Pabrik Cat di Penjaringan Berhasil Dipadamkan

Setelah 9 Jam, Kebakaran Pabrik Cat di Penjaringan Berhasil Dipadamkan
Kebakaran pabrik cat mulai padam(MGN/Yurike Budiman)

KOBARAN api yang melalap pabrik cat di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, perlahan mulai dapat diatasi. Pemadam Kebakaran (Damkar) DKI Jakarta menurunkan 35 unit truk dan 150 personel untuk memadamkan kebakaran yang berlangsung sejak Senin (8/5) siang. Baru sekitar pukul 00.30 WIB, Selasa (9/5), api baru bisa dipadamkan.  

"Proses pemadaman malam ini tinggal pendinginan," ujar Perwira Piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara, Dede Budi. 

Api yang berkobar lama sekitar 9 jam ini sulit dipadamkan karena petugas mengalami beberapa kendala. "Kita kendala ini dari sumber air karena sumber air kita ambil dari Kalijodo dan memang jaraknya cukup jauh," ujar Dede.

Baca juga: Lima Jam Pabrik Cat Terbakar belum Padam, Satu Petugas Dievakuasi

Selain sumber air yang jauh dari lokasi kebakaran, material yang mudah terbakar juga menjadi kendala lain dari petugas Damkar. "Memang ini kondisi yang terbakar ini (material) adalah mudah terbakar, bahannya cat dan thinner. Kami kesulitan untuk memadamkan menggunakan air, jadi kami menggunakan busa agar perembetan api tidak terjadi kembali", ungkap Dede.

Dalam kebakaran ini tidak ada korban jiwa. Namun dua orang petugas mengalami cedera saat memadamkan api dan dirujuk ke RS Atmajaya.

Baca juga: Penggerebekan Pengedar Narkoba di Kampung Bahari Diwarnai Timpukan Batu dan Kayu

"Untuk korban jiwa tidak ada hanya dari kami itu hanya terkilir dan sesak nafas dan sudah dirujuk ke rumah sakit terdekat, yaitu Atmajaya", ujarnya.

Hingga saat ini, belum diketahui pasti penyebab kebakaran pabrik cat ini. "Saat ini pemicu kebakaran itu belum diketahui karena si pemilik gedung ini belum kita ketemui", tutup Dede.

Sebelumnya masalah cairan kimia dalam pabrik yang berada di Terusan Bandengan Utara Raya itu dikemukakan Kasi Ops Gulkamart Jakarta Utara, Abdul Wahid. 

"Memang tingkat kesulitan di dalam pabrik cukup besar di mana sudah banyak bangunan-bangunan yang runtuh, tumpukan-tumpukan kaleng, ada mesin-mesin kecil, rak-rak yang runtuh dan di bawahnya itu tumpahan-tumpahan cairan kimia untuk bahan cat jadi kesulitan kami," kata Wahid di lokasi, Senin (8/5) malam. 

Kendala diperparah dengan sulitnya sumber air yang didapat untuk memadamkan api. Namun pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA), BPBD dan JS 112. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat