visitaaponce.com

Lebaran Betawi Momentum Silaturahim Warga Jakarta

Lebaran Betawi Momentum Silaturahim Warga Jakarta
Warga Jakarta meramaikan acara Lebaran Betawi 2023 di Monas, Sabtu (20/5).( MI/Andre Septian Yusup)

PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta akhirnya menyelenggarakan Lebaran Betawi 2023 di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Mengusung tema Betawi Kompak, Jakarta Sukses, Indonesia Maju, acara tahunan yang sempat terhenti lantaran badai korona ini menawarkan ragam atraksi khas budaya Betawi.

Lebaran Betawi biasanya digelar setelah Idul Fitri oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Badan Musyawarah (Bamus) Betawi. Tradisi berlebaran itu berlangsung hingga pekan ketiga di bulan Syawal.

Budaya itu tidak hanya digunakan untuk memperkuat tali silaturahim, tetapi juga melanjutkan puasa Syawalan atau puasa yang dijalani selama enam hari berturut-turut.

Berbagai pertunjukan disiapkan untuk mengingat kembali jati diri suku Betawi dan kebudayaan khas mereka, seperti hantaran atau anteran sebagai tradisi masyarakat Betawi saat Lebaran. Atraksi itu digambarkan lewat kunjungan seorang anak kepada orangtuanya atau orang yang lebih muda kepada yang lebih tua.

Baca juga: Polisi Bongkar Praktik Aborsi Ilegal, Lima Orang Ditangkap

Ketua Panitia Lebaran Betawi 2023, H Beky Mardani mengatakan Lebaran Betawi ini tidak hanya untuk orang Betawi. Kegiatan ini sekaligus menjadi ajang silaturahim bagi seluruh warga Jakarta.

"Lebaran Betawi ini bukan (untuk) hanya orang Betawi, tapi sesama warga Jakarta dapat bertemu dan saling berinteraksi, termasuk dengan elemen-elemen Pemda DKI," kata Beky, Sabtu (20/5).

Disambut antusias
Sejak dibuka pukul 08.00 WIB, ratusan orang terlihat antusias untuk merekatkan tali bersilaturahim maupun sekedar menonton penampilan seni tanjidor, samrah, dan gambang keromong.

Adapun untuk kegiatan di hari kedua, Minggu (21/5), warga bisa menikmati pertunjukkan tradisi palang pintu, kemudian Parade Budaya Betawi, mulai dari ondel-ondel, rombongan penari, pesilat, dan ditutup Lenong Betawi.

Selain itu, pantia juga menyediakan beberapa koleksi dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta, yang memamerkan wajah Jakarta Tempo Doeloe, saat Monas masih dalam tahap pembangunan atau potret Tugu Selamat Datang Bundaran HI pada 1965.

Mario Adi, 27, salah satu pengunjung yang baru pertama merasakan momen Lebaran Betawi, mengapresiasi kegiatan pelestarian budaya Jakarta ini.

"Sebagai warga perantau, melihat pelestarian budaya seperti ini tentu sangat menarik dan bagus.  Saya lihat banyak anak-anak yang diajak orangtuanya untuk nonton gambang keromong, ondel-ondel, dan ada juga banyak kulinerannya, bisa sekalian beli oleh-oleh," kata Mario. (J-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eksa

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat