Lebaran Betawi Momentum Silaturahim Warga Jakarta
PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta akhirnya menyelenggarakan Lebaran Betawi 2023 di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Mengusung tema Betawi Kompak, Jakarta Sukses, Indonesia Maju, acara tahunan yang sempat terhenti lantaran badai korona ini menawarkan ragam atraksi khas budaya Betawi.
Lebaran Betawi biasanya digelar setelah Idul Fitri oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Badan Musyawarah (Bamus) Betawi. Tradisi berlebaran itu berlangsung hingga pekan ketiga di bulan Syawal.
Budaya itu tidak hanya digunakan untuk memperkuat tali silaturahim, tetapi juga melanjutkan puasa Syawalan atau puasa yang dijalani selama enam hari berturut-turut.
Berbagai pertunjukan disiapkan untuk mengingat kembali jati diri suku Betawi dan kebudayaan khas mereka, seperti hantaran atau anteran sebagai tradisi masyarakat Betawi saat Lebaran. Atraksi itu digambarkan lewat kunjungan seorang anak kepada orangtuanya atau orang yang lebih muda kepada yang lebih tua.
Baca juga: Polisi Bongkar Praktik Aborsi Ilegal, Lima Orang Ditangkap
Ketua Panitia Lebaran Betawi 2023, H Beky Mardani mengatakan Lebaran Betawi ini tidak hanya untuk orang Betawi. Kegiatan ini sekaligus menjadi ajang silaturahim bagi seluruh warga Jakarta.
"Lebaran Betawi ini bukan (untuk) hanya orang Betawi, tapi sesama warga Jakarta dapat bertemu dan saling berinteraksi, termasuk dengan elemen-elemen Pemda DKI," kata Beky, Sabtu (20/5).
Disambut antusias
Sejak dibuka pukul 08.00 WIB, ratusan orang terlihat antusias untuk merekatkan tali bersilaturahim maupun sekedar menonton penampilan seni tanjidor, samrah, dan gambang keromong.
Adapun untuk kegiatan di hari kedua, Minggu (21/5), warga bisa menikmati pertunjukkan tradisi palang pintu, kemudian Parade Budaya Betawi, mulai dari ondel-ondel, rombongan penari, pesilat, dan ditutup Lenong Betawi.
Selain itu, pantia juga menyediakan beberapa koleksi dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta, yang memamerkan wajah Jakarta Tempo Doeloe, saat Monas masih dalam tahap pembangunan atau potret Tugu Selamat Datang Bundaran HI pada 1965.
Mario Adi, 27, salah satu pengunjung yang baru pertama merasakan momen Lebaran Betawi, mengapresiasi kegiatan pelestarian budaya Jakarta ini.
"Sebagai warga perantau, melihat pelestarian budaya seperti ini tentu sangat menarik dan bagus. Saya lihat banyak anak-anak yang diajak orangtuanya untuk nonton gambang keromong, ondel-ondel, dan ada juga banyak kulinerannya, bisa sekalian beli oleh-oleh," kata Mario. (J-2)
Terkini Lainnya
HUT Jakarta, Mandra Harap Budaya hingga Kesenian Betawi Terus Lestari
Ini Rekomendasi Acara Perayaan HUT Jakarta yang Bisa Dikunjungi Akhir Pekan ini
Bamus Betawi: Sosok Gubernur Idaman sudah Kenal Dekat Jakarta
Heru Budi Ajak Warga Ramaikan Rangkaian HUT ke-497 Kota Jakarta
Sekumpulan Anak Muda Melestarikan Bahasa Betawi yang Hampir Punah
Tradisi Tahunan Momen Silaturahim Warga Betawi
5.000 Pelari LPS Monas Half Marathon Kenakan Jersey Ramah Lingkungan dari Mills
Polisi Kerahkan 2.959 Personel Amankan Pesta Rakyat di Monas saat HUT Bhayangkara
Juru Parkir Liar di Kawasan Monas Kenakan Tarif Rp300 Ribu untuk Bus Pariwisata
JAKIM 2024 Penuhi Kebutuhan Hidrasi Berstandar Internasional
Taman Margasatwa Ragunan Tetap Buka, Ini Daftar Destinasi Wisata saat Libur Idul Adha
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap