visitaaponce.com

Sekumpulan Anak Muda Melestarikan Bahasa Betawi yang Hampir Punah

Sekumpulan Anak Muda Melestarikan Bahasa Betawi yang Hampir Punah
Sejumlah anak muda dari salah satu kelompok finalis Duta Bahasa DKI Jakarta 2024 membuat sebuah inisiasi bernama Klik Betawi (Klikbet)(MI / Ihfa Firdausya)

BAHASA Melayu dialek Betawi disebut tengah berada di zona merah. Artinya, sudah sedikit pengguna dan pelestarian bahasa asli DKI Jakarta tersebut. Jika tidak ada upaya pelestarian atau revitalisasi, bahasa Betawi ini terancam punah.

Melihat kondisi itu, sejumlah anak muda dari salah satu kelompok finalis Duta Bahasa DKI Jakarta 2024 membuat sebuah inisiasi bernama Klik Betawi, disingkat Klikbet. Programnya adalah mengkolaborasikan antara revitalisasi bahasa daerah dengan program kekinian yakni tren bilik foto (photo booth).

Bekerja sama dengan penyedia bilik foto Photomatics, partisipan akan mendapatkan voucher diskon hingga 30% berfoto di photo booth. Syaratnya, mereka harus mengikuti kuis dan sosialisasi soal bahasa daerah khususnya bahasa Betawi.

Baca juga : HUT Jakarta dan Sejarah Bahasa Betawi, Jenis, hingga Penuturnya

Program tersebut dilaksanakan di dua kampus di Jakarta, yakni Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada 13-17 Mei 2024, dan saat ini tengah berlangsung di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta pada 21-24 Mei 2024.

Ketua Pelaksana Klik Betawi Mohammad Rizky Hafrizal menyampaikan alasan pemilihan wahana bilik foto karena saat ini mahasiswa atau remaja sangat gemar mengabadikan momen bersama di tempat tersebut. “Jadi kita membuat inovasi bagaimana kalau kita tempatkan itu di kampus-kampus yang menjadi target tujuan kita,” katanya saat ditemui di Kampus UPN Veteran Jakarta, Selasa (21/5).

Sebelum mendapatkan voucher untuk berfoto, partisipan akan melakukan undian untuk mendapatkan tema dari kuis yang akan dikerjakan. Ada beberapa tema seputar kosakata bahasa Betawi seperti kata sapaan, kata ganti, barang perlengkapan, kekerabatan, benda alam, dan sebagainya.

Baca juga : PKS: Jangan Nonaktifkan NIK Warga Betawi Tinggal di Luar Jakarta

Peserta akan mendapatkan satu tema setelah diundi menggunakan spin wheel secara online. Kemudian, peserta akan mengerjakan kuis berupa pengetahuan umum tentang kosakata bahasa Betawi.

“Kita akan lihat dari kuis awal atau pre-test, berapa skornya. Setelah itu kita akan laksanakan sosialisasi menggunakan buku saku yang telah kita sediakan. Tentang asal-usul bahasa Betawi, penyebarannya seperti apa, diserap dari bahasa apa saja,” ujar Rizky.

Setelah sosialisasi itu, barulah peserta mengerjakan tes yang menentukan diskon yang didapat. Diskon tertinggi diberikan sebesar 30%. Setelah berfoto, peserta juga diminta untuk membuat cerita (story) di Instagram dengan menggamit (tag) akun-akun yang telah ditentukan.

Baca juga : Organisasi Masyarakat Betawi Dorong Milenial dan Gen Z Miliki Mental Baja

Pada penyelenggaraan sebelumnya di UNJ, kata Rizky, antusiasmenya cukup besar dan melampaui target. Ketika itu ada sekitar 200 peserta yang mengikuti kegiatan tersebut. Ia berharap bisa mendapat antusiasme yang sama bahkan lebih di UPN Veteran Jakarta.

Rizky juga berharap revitalisasi bahasa terus berlanjut dan pengguna bahasa daerah terus meningkat. “Bukan hanya paham tetapi tidak menggunakan tapi paham dan menggunakan,” ujarnya.

Sementara itu, perwakilan dari Ikatan Duta Bahasa DKI Jakarta Moh. Syarif Saifa Abiedillah menjelaskan, pemilihan duta bahasa di DKI Jakarta langsung berada di bawah Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Kalau di provinsi lain di Balai Bahasa.

Baca juga : Lembaga Adat dan Kebudayaan Betawi Didorong Masuk ke RUU DKI

Acara yang digelar setiap tahun itu akan memilih 30 finalis terbaik dari ratusan peserta yang mendaftar. Sebanyak 30 orang ini kemudian dibagi menjadi 5 kelompok (6 orang per kelompok).

“Salah satu bobot persentase penilaian itu krida. Krida ini pelaksanaan program kebahasaan yang dibagi menjadi lima tema. Ini adalah tema pertama yakni Pelestarian/Revitalisasi Bahasa Daerah,” jelasnya.

Ia berharap pelaksanaan program krida yang sudah dilakukan berbagai kelompok terus berlanjut meskipun kegiatan pemilihan duta bahasanya telah usai. “Beberapa krida yang lalu tetap lanjut karena ada peluang di sana. Kita melihat dari bilik foto ini ada peluang. Salah satu peluang besar mungkin nanti dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa atau Ikatan Duta Bahasa DKI Jakarta akan membeli foto booth sendiri. Nanti akan dilaksanakan ke kampus-kampus tujuan,” ungkapnya.

Apresiasi juga disampaikan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UPN Veteran Jakarta sebagai salah satu mitra penyelenggaraan program tersebut di Kampus UPN. “Ini menjadi sebuah hal yang unik dan bisa membantu keluarga mahasiswa UPN Veteran Jakarta tidak luput dengan pengembangan budaya Betawi ini,” kata Koordinator Bidang Pengembangan Keilmuan Mahasiswa BEM UPNVJ Afriansyah Putra. (Z-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat