visitaaponce.com

Ini Daftar PLTU yang Diduga Berkontribusi Memperburuk Polusi Jabodetabek

Ini Daftar PLTU yang Diduga Berkontribusi Memperburuk Polusi Jabodetabek
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Unit VIII Suralaya milik PLN di Banten(MI/RAMDANI)

PENGKAMPANYE Isu Polusi dan Perkotaan dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Abdul Gofar membeberkan beberapa daftar nama pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang menjadi penyumbang polusi di ibu kota dan sekitarnya.

Gofar menyebut daftar PLTU di sekitar Jakarta itu ialah PLTU Suralaya, PLTU Labuan, PLTU Lontar, PLTU Babelan, PLTU Banten, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTU Jawa 7 Unit 1 dan Unit dan PLTU Lontar 2.

Gofar tak menyangkal sumber masalah polusi udara di Jakarta memang dari asap kendaraan pribadi. Tetapi ia menekankan agar pemerintah tidak menyederhanakan sumber masalah polusi udara hanya bersumber dari transportasi pribadi.

Baca juga: KHLK Segera Tindak Perusahaan atau Pabrik di Sekitar Penyangga Ibukota yang Sebabkan Polusi Jakarta

“Tidak dipungkiri juga ada kontribusi dari PLTU sekitar Jakarta, terutama dari Banten dan Jawa Barat. Ada juga kontribusi dari industri berat, biasanya dia manufaktur, peleburan besi, baja dan sebagainya. Industri captive power PLN lah istilahnya, pembangkit listrik tenaga uap yang ada di kawasan industri sendiri. Kalau dilihat data PLTU, di Jakarta itu lumayan banyak PLTUnya. Bukan hanya PLTU batu bara, tetapi juga ada pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU). Itu banyak, terutama skala besar yang di luar kawasan industri,” jelas Gofar kepada Media Indonesia, Senin (14/8).

Ia menyayangkan pemerintah dalam rapat terbatas yang diselenggarakan hari ini hanya sebatas membicarakan bagaimana langkah mengatasi polusi di Jakarta. Solusi yang ditawarkan dari pejabat tinggi negara juga tidak satu suara.

Baca juga: DPRD DKI: Pemprov DKI tidak Pernah Menindak 1.600 Industri Pencemar Udara Jakarta

“Tidak bermaksud membantah, tetapi bagi kami menjadikan sektor transportasi sebagai satu-satunya sumber penyebab polusi udara di Jakarta dan sekitarnya itu saya rasa mengaburkan persoalan. Memang kita sepakat mayoritas dari transportasi, tetapi kan ada juga daerah lain yang terkena polusi seperti Tangerang, Bekasi, Serang, Pandeglang dan sebagianya yang bersumber mayoritas dari pembangkit listrik kawasan industri, termasuk industri yang memiliki pembangkit listriknya sendiri, captive power pln tadi,” ujar Gofar.

Melihat diskurusus polusi udara di kalangan elit pemerintah, Gofar menilai wacana tersebut terkesan disimplifikasi. Jika polusi Jakarta berkurang, maka selesai pula masalahnya. Sementara kota besar lain yang masuk dalam daftar kualitas udara buruk dan beracun tak disinggung dan dibiarkan.

“Saya ingin menegaskan saja bahwa harusnya tidak boleh dinafikan. Ada peran dari sektor industri energi pembangkit listrik berbahan bakar fosil, PLTU, PLTGU terhadap peningkatan polusi udara. Itu semua ada parameternya,” tandas Gofar. (Dis/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat