KHLK Segera Tindak Perusahaan atau Pabrik di Sekitar Penyangga Ibukota yang Sebabkan Polusi Jakarta
![KHLK Segera Tindak Perusahaan atau Pabrik di Sekitar Penyangga Ibukota yang Sebabkan Polusi Jakarta](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/4ceae1003d61820d82dd8b8c9773a420.jpg)
DIRJEN Penegakan Hukum (Gakkum) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rasio Ridho Sani menegaskan bahwa pihaknya akan segera menindak perusahaan atau pabrik di sekitar penyangga Ibu Kota yang menyebabkan polusi Jakarta semakin memburuk.
Rasio mengatakan pihaknya tengah memproses semua aduan yang masuk dari masyarakat untuk menelusuri pabrik mana saja yang ikut berkontribusi mencemari udara Jabodetabek selama satu pekan terakhir.
“Kami akan segera dalami pabrik-pabrik yang melakukan pelanggaran ini ya, terutama yang menyebabkan polusi Jakarta semakin buruk. Kalau ditemukan ada pelanggaran, ada limbah pembakaran tidak sesuai prosedur akan segera kami tindak. Pokoknya semua laporan-laporan dari masyarakat akan kita tindak lanjuti. Kami mendapat informasi bahwa ada dugaan tindak pidana maupun pelanggaran yang berkaitan dengan pencemaran udara, pencemaran apapun bentuknya, di udara maupun air, kami akan segera tindak lanjuti,” ujar Rasio di Kantor KLHK, Jakarta, Senin (14/8).
Baca juga: Presiden Instruksikan Jajarannya Perbaiki Kualitas Udara di Jabodetabek
Dalam kesempatan terpisah, Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Sigit Reliantoro mengatakan berdasarkan hasil inventarisasi dari beberapa kajian, sumber pencemar udara DKI Jakarta didominasi oleh sumber pencemar lokal. Selain itu, penyebab pencemaran udara DKI ditengarai berasal dari kendaraan bermotor dengan bahan bakar fosil.
“Untuk DKI Jakarta, berdasarkan beberapa kajian, maka peluang terbesar untuk memperbaiki kualitas udara adalah kalau kita menyentuh dari sektor transportasi,” ujar Sigit.
Baca juga: DPRD DKI: Pemprov DKI tidak Pernah Menindak 1.600 Industri Pencemar Udara Jakarta
Sigit menjelaskan sektor transportasi menjadi penyumbang 44% sumber pencemar, diikuti sektor industri 31%, manufaktur 10%, perumahan 14% dan komersial 1%. Karena sektor transportasi mendominasi, maka Sigit menyampaikan keterlibatan dan partisipasi masyarakat dalam perbaikan kualitas udara merupakan hal yang mutlak.
Pakar kesehatan Tjandra Yoga Aditama mendesak agar pemerintah melakukan tindakan nyata untuk menangani polusi udara di beberapa wilayah di Indonesia. Tjandra mengatakan jika tidak diatasi dengan cepat, kesehatan masyarakat yang akan dipertaruhkan di masa mendatang.
“Perlu dilakukan surveilans yang baik untuk mengetahui pola gangguan kesehatan dari waktu ke waktu sejalan dengan peningkatan polusi udara. Di Australia misalnya, jelas ada data bahwa pada masa kebakaran semak-semak (bush fire) maka terjadi peningkatan angka masuk IGD akibat keluhan sesak napas di lokasi itu. Tentu perlu dilakukan pemantauan kesehatan dan penanganan gangguan kesehatan, baik jangka pendek maupun kemungkinan ada tidaknya dampak jangka panjang,” ujar Tjandra.
Ia juga menyarankan agar masyarakat yang tinggal di wilayah dengan kualitas udara yang buruk untuk membatasi kegiatan di luar ruangan. Jika mendesak, masyarakat diminta untuk tetap menggunakan masker ke mana pun saat berpergian di luar ruangan.
“Tentu masker tidak sepenuhnya dapat mencegah polutan udara masuk ke paru, tetapi setidaknya dapat membantu, selain juga mencegah penularan penyakit lain,” pungkasnya. (Dis/Z-7)
Terkini Lainnya
Jokowi Resmikan Pabrik Cell Baterai Kendaraan Listrik Terbesar se-ASEAN
Bangun Pabrik Ketiga, Frisian Flag Investasi Rp3,8 Triliun
Milestone Setengah Abad Murinda Iron Steel, Komitmen pada Kualitas dan Inovasi
Wapres : Pengolahan Limbah Jadi Kunci Keberlanjutan Lingkungan
Rekaman CCTV Ungkap Detik-Detik Kebakaran Maut di Pabrik Baterai Lithium
HOKI Siapkan Capex Rp15 Miliar untuk Ekspansi Bisnis
Gobel: Menteri tidak Bisa Jabarkan Visi Industri Presiden
Presiden Minta Peningkatan Investasi di Sektor Kesehatan Dipercepat
Asosiasi Akui Alami Penurunan Produksi Akibat Keramik Impor yang Banjiri Pasar Dalam Negeri
Ini Dampak Pelemahan Rupiah terhadap Sektor Industri
Baru disahkan, Ini Dampak Perpres Industri Gim
Kadin Respons Positif Practice Leaders Sebagai Panduan Berinvestasi
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap