visitaaponce.com

Piala Dunia FIBA di Jakarta Gaungkan Aksi Hijau

Piala Dunia FIBA di Jakarta Gaungkan Aksi Hijau
Ilustrasi. Taman wisata mangrove di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Senin (18/2/2013).(MI/ANGGA YUNIAR)

INDONESIA sebagai tuan rumah gelaran Piala Dunia FIBA 2023 di Jakarta menggaungkan semangat keberlanjutan. Untuk mengurangi emisi karbon yang berpotensi timbul, penyelenggaraan ajang basket dunia itu menjalankan program hijau.

Penyelenggara menetapkan program pengurangan emisi seperti kompensasi karbon (carbon offset), manajemen sampah (waste management), dan ekosistem kendaraan listrik yang akan dipergunakan sebagai kendaraan shuttle selama penyelenggaraan Piala Dunia.

Secara simbolis, program tersebut diluncurkan LOC Piala Dunia FIBA dengan penanaman bakau di Kawasan Ekowisata Mangrove PIK, Jakarta, Selasa (22/8).

Penananaman mangrove dihadiri antara lain Tenaga Ahli Kemenpora Bidang Komunikasi Publik Mikha Tambayong, Kuasa Usaha Kedutaan Besar Iran untuk Indonesia Mahdi Rounagh, Direktur PPK Gelora Bung Karno (PPKGBK) Rakhmadi Afif Kusumo, Wakil Ketua LOC Agus Antares Mauro, serta Sekjen LOC Junas Miradiarsyah.

Baca juga: Presiden Buka Piala Dunia FIBA 2023, Penonton Harus Hadir Lebih Awal

Penanaman bakau menjadi bagian kompensasi karbon yang digunakan tim peserta dalam berpergian dari negara asalnya ke Indonesia. Jumlah yang ditanam sesuai dengan karbon yang dihasilkan.

Sebagai contoh, satu kali perjalanan untuk tim Kanada mengeluarkan karbon sebanyak 12.43 tCO2. Adapun menanam satu pohon bakau bisa menyerap 43,28 kg CO2-86,67 kg CO2 selama masa hidup (30-40 tahun). LOC FIBA bekerja sama dengan startup teknologi iklim Fairatmos nantinya akan menanam jumlah bakau menyesuaikan dengan jumlah karbon yang dihasilkan.

"Ini kegiatan menarik karena pada 25 Agustus nanti akan dimulai gelaran Piala Dunia Basket, tapi untuk mereka kesini mereka menggunakan transportasi yang bisa memberikan kontribusi negatif bagi polusi dan keadaan lingkungan," ucap Agus Antares.

"Termasuk pertandingannya, karena ada emisi karbon yang meningkat. Karena itu program ini untuk meng-offset atau mengkompensasi apa yang telah kita lakukan dan mengganggu lingkungan," imbuhnya.

Program hijau yang dilakukan LOC Piala Dunia FIBA bersama Perbasi itu sejalan dengan fokus pemerintah untuk memperbaiki kualitas udara.

Baca juga: Tiket Piala Dunia FIBA Diskon 78% di HUT RI

Ketika gelaran Piala Dunia berlangsung mulai 25 Agustus nanti, ada pula manajemen sampah yang akan diterapkan Indonesia Arena GBK. Sampah setiap harinya bakal langsung dipilah dilokasi untuk disalurkan ke berbagai tempat daur ulang. LOC bekerjasama dengan Waste for Change. 

Program pengurangan emisi karbon lainnya yang juga akan dilakukan sepanjang FIBA World Cup 2023 yakni kendaraan listrik yang akan digunakan sebagai kendaraan shuttle.

Bus listrik dari Trans Jakarta akan beroperasi berkeliling seputaran GBK dan bisa digunakan secara gratis bagi penonton yang telah memiliki tiket, media dengan akreditasi FIBA, serta ofisial.

Motor listrik juga disediakan panitia kepada ofisial dan media dengan akreditasi FIBA. LOC juga menggunakan skuter listrik untuk mobilitas di Indonesia Arena. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat