visitaaponce.com

Contoh Singapura, MRT Jakarta Usul Tarif Paket untuk Tingkatkan Penumpang

Contoh Singapura, MRT Jakarta Usul Tarif Paket untuk Tingkatkan Penumpang
MRT Jakarta(Antara/Aprillio Akbar )

PT MRT Jakarta terus berupaya untuk menarik minat masyarakat agar mau beralih ke angkutan massal MRT. Salah satunya adalah dengan mengajukan usul tarif paket atau 'bundling'.

Direktur Operasional dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta Muhammad Effendi mengatakan, sistem tarif paket ini sudah digunakan oleh hampir seluruh negara yang memiliki layanan MRT atau kereta metro seperti Singapura yang memiliki paket tarif 2 hari, 3 hari untuk turis.

Ia mengusulkan kepada Pemprov DKI agar MRT Jakarta memiliki tarif paket bulanan dan mingguan bagi penggunanya yang nilainya lebih murah jika dibandingkan akumulasi ongkos dalam sekali perjalanan.

Baca juga: Rp66 Miliar untuk Subsidi Tarif LRT Jabodebek

"Kita bisa buat langganan bulanan. Nanti yang pakainya lebih bisa disubsidi dari yang penggunaannya kurang dari nilai idealnya," kata Effendi dalam MRT Jakarta Fellowship Program (MFP) di Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Rabu (30/8).

Selain tarif paket, ia juga mengusulkan agar ada tarif di luar jam sibuk lebih murah dibandingkan saat jam sibuk. Hal ini, sambungnya, sudah diterapkan oleh PT TransJakarta yang menerapkan tarif Rp2.000 pada pukul 05.00-07.00 WIB.

 

Baca juga: ASN WFH, Penumpang MRT Diprediksi tidak akan Menurun

"Jadi kita buat tarif di luar jam sibuk seperti dari jam 09.00 sampai jam 15.00 itu lebih rendah dari tarif normal. Supaya apa? Orang yang berpergian di jam tersebut memilih menggunakan MRT Jakarta daripada naik kendaraan pribadi," ujarnya.

Effendi menyadari, kehadiran tarif paket tentunya akan berdampak pada kenaikan subsidi yang diberikan Pemprov DKI Jakarta. Untuk mengatasi hal itu, PT MRT Jakarta pun mengembangkan pendapatan non tiket melalui berbagai tawaran iklan di stasiun dan kereta, menjual hak penamaan stasiun, hingga berekspansi bisnisnya ke mancanegara.

"Kita sudah dapat tawaran dari MTR Hongkong untuk teknisi kita diminta ikut mendukung 'test commissioning' di line MRT baru di Australia. Rencananya dalam dua bulan ke depan. Kalau ini berhasil, mereka akan ajak kita untuk ikut proyek MRT di kawasan Timur Tengah. Karena MTR Hongkong juga mengoperasikan MRT di berbagai negara," kata Effendi.

MRT Jakarta juga mengembangkan sektor properti dengan pengembang swasta di berbagai stasiun MRT dengan menciptakan kawasan berorientasi transit atau 'transit oriented development' (TOD).

Ia berharap, dengan berbagai upaya meningkatkan pendapatan non tiket ini bisa membuat MRT Jakarta kelak tidak lagi bergantung pada subsidi Pemprov DKI dalam mengoperasikan MRT Jakarta. (Put/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat