visitaaponce.com

ASN WFH, Penumpang MRT Diprediksi tidak akan Menurun

ASN WFH, Penumpang MRT Diprediksi tidak akan Menurun
Ilustrasi penumpang MRT(Antara)

DIREKTUR Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat memprediksi tidak akan ada penurunan penumpang saat Pemprov DKI Jakarta resmi menerapkan kerja dari rumah atau Work From Home (WFH) bagi para ASN.

"Tidak pengaruh. Karena itu kan ASN DKI. Kalau swasta kan hanya imbauan," kata Tuhiyat, Jumat (18/8).

Sementara itu, untuk karyawan MRT Jakarta yang bekerja langsung melayani penumpang dan terkait operasional dipastikan tidak akan mengikuti kebijakan WFH.

Baca juga: Menteri LHK Bentuk Satgas Pengendalian Pencemaran Udara Jabodetabek

"Untuk pelayanan tidak ada toleransi, harus masuk," tegasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta bakal menerapkan WFH kepada jajaran ASN demi mengurangi tingkat polusi udara di ibu kota dan sekitarnya. Pelaksanaan uji coba WFH dilakukan dengan persentase kehadiran 50% di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, berlaku pada 21 Agustus-21 Oktober 2023 bagi ASN yang melakukan fungsi staf atau pendukung.

Baca juga: Penanganan Polusi Harus Disesuaikan dengan Kondisi Daerah

Namun, WFH tidak berlaku pada layanan yang bersifat langsung kepada masyarakat, seperti RSUD, Puskesmas, Satpol PP, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan, Dinas Perhubungan, hingga pelayanan tingkat kelurahan.

Persentase pegawai yang melaksanakan WFH dan kehadiran di kantor juga akan disesuaikan selama KTT ASEAN berlangsung pada 4-7 September 2023, dengan rincian pegawai yang WFH sebanyak 75% dan bekerja dari kantor sebanyak 25%. Penyesuaian tersebut berlaku pada kantor-kantor pemerintahan yang dekat dari lokasi KTT ASEAN, seperti Kantor Dinas Pariwisata di Kuningan, Jakarta Selatan.

Sistem PJJ di sekolah yang berada di sekitar lokasi KTT ASEAN juga berlaku pada saat event tersebut digelar, yakni pada 4-7 September 2023. Sistem PJJ diberlakukan dengan presentase kehadiran siswa sebanyak 50%. Namun, untuk guru dan tenaga pendidik tetap hadir dan beraktivitas 100% di sekolah.

“Untuk PJJ, hanya saat KTT ASEAN berlangsung. Sekolah yang menerapkan PJJ juga hanya yang berlokasi di sekitar venue KTT ASEAN, seperti di daerah Thamrin, Sudirman, Tanah Abang, Kuningan, dan Menteng. Namun, untuk sekolah yang jauh dari venue KTT ASEAN, seperti di daerah Jakarta Barat dan Jakarta Timur, tetap beraktivitas normal dengan masuk 100%,” kata Asisten Pemerintahan Setda DKI Jakarta Sigit Wijatmoko dalam keterangan resmi, Rabu (16/8).

Setelah KTT ASEAN berlangsung, lanjutnya, sekolah di sekitar venue KTT ASEAN tersebut dapat melaksanakan pembelajaran seperti biasa dengan 100% kehadiran siswa. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat