Pengamat Sebut Uji Emisi Dinilai Tidak Membangun Kesadaran Pengendara
PENGAMAT tata kota Nirwono Joga menilai penghentian tilang uji emisi sudah tepat. Menurut dia, jika diteruskan, masyarakat hanya menilai tilang ini hanya sekadar untuk menghukum dan tidak ada kesadaran dari masyarakat untuk mengurangi polusi udara.
Pemerintah pusat bersama Pemda Jabodetabek harus melakukan sosialisasi tujuan utama uji emisi agar seluruh kendaraan tidak mencemari udara. Jikapun ada pengendara yang tidak lolos uji emisi pemerintah sebaiknya memfasilitasi untuk ada perbaikan di bengkel atau di SPBU terdekat dengan diskon subsidi untuk menarik warga.
"Jadi semangatnya kebersamaan untuk memperbaiki kualitas udara demi kesehatan bersama," kata Nirwono saat dihubungi Media Indonesia, Rabu (13/9).
Baca juga: Fraksi NasDem Soroti Pembatalan Tilang Uji Emisi
Untuk mengurangi polusi udara khususnya dari sektor kendaraan bermotor, Nirwono menegaskan, pemerintah pusat dan daerah harus memiliki target yang jelas contohnya memasang target waktu agar seluruh kendaraan bermotor di Jabodetabek sekitar 23 juta unit sudah uji emisi atau mengeluarkan tingkat emisi yang sesuai standard.
Sementara itu dari solusi jangka pendek, edukasi kepada pemilik kendaraan agar mau merawat kendaraannya dengan melakukan servis berkala.
Baca juga: Ancol dan DLH Jakut Gelar Uji Emisi Gratis
"Selain itu, masyarakat juga harus diajak beralih ke transportasi publik dan tidak tergantung kendaraan pribadi khususnya motor yang jumlahnya sangat banyak," ujarnya.
Langkah lainnya untuk pemerintah melalui Kementerian ESDM dan Pertamina juga harus mempercepat ketersediaan penjualan BBM ya g memenuhi standar Euro 5 dan 6 di pasaran. Tujuannya agar masyarakat dapat didorong untuk beralih ke BBM yang lebih ramah lingkungan.
Pemerintah harus menjelaskan mana strategi jangka pendek dan jangka panjang yang akan dilakukan secara paralel dengan target yang jelas dan terukur.
"Uji emisi, peralihan bahan bakar lebih ramah lingkungan hingga ke kendaraan listrik yang bersumber dari PLTU hijau, harus diikuti dengan percepatan pembangunan transportasi massal yang terpadu dan terjangkau oleh masyarakat, dan ini jangka panjang tentunya," tukasnya. (Z-10)
Terkini Lainnya
Terpapar Polusi Udara Jangka Panjang Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Paparan Polusi Jangka Panjang Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Polusi Udara Bisa Picu Depresi dan Rusak Kesehatan Mental
Sering Terpapar Polusi Udara Bisa Sebabkan Depresi
Pemerintah Cari Cara Atasi Polusi Udara di Musim Liburan
Dampak Polusi, Paru-paru Menua Lebih Awal
Jumat Pagi, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Keempat di Dunia
Atasi Pencemaran Udara, DLH DKI Lakukan Pemeriksaan 68 Cerobong Asap Pabrik
Berulang Tahun ke-497, DKI Dibayangi Buruknya Kualitas Udara, Ini Pendapat Ahli
Perbaikan Emisi Truk Lebih Hemat Biaya untuk Kurangi Polusi Udara DKI Jakarta
Senin Pagi, Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap