visitaaponce.com

Kemenkes Masih Lakukan Surveilans Kasus Cacar Monyet di Jakarta

Kemenkes Masih Lakukan Surveilans Kasus Cacar Monyet di Jakarta
Edukasi cacar monyet di ruang publik(MI/Arnold Dhae)

KEMENTERIAN Kesehatan kembali menemukan satu kasus cacar monyet di Jakarta. Mengenai hal itu, Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan saat ini pihaknya masih melakukan surveilans untuk mengetahui asal dari virus itu.

“Untuk riwayat perjalanan sekarang sedang dikonfirmasi kembali,” kata Nadia saat dihubungi, Jumat (20/10).

Seperti diketahui, pasien baru itu terdiagnosis pada 19 Oktober 2023 lalu. Dengan demikian saat ini terdapat tiga kasus terkonfirmasi cacar monyet di Indonesia yang semuanya ditemukan di Jakarta.

Baca juga: Epidemiolog Sebut Cacar Monyet Menyebar di Kelompok Tertutup

Nadia mengungkapkan bahwa saat ini pasien sedang menjalani perawatan dengan kondisi yang baik. “Kondisinya baik, tapi sedang dalam perawatan,” ucap dia.

Seperti diketahui, cacar monyet adalah penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox. Virus cacar monyet termasuk dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae. Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar), virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar), dan virus cacar sapi.

Baca juga: Kasus Ke-3 Cacar Monyet Ditemukan, Semuanya di Jakarta

Virus cacar monyet dapat menular ketika seseorang bersentuhan dengan virus dari hewan yang terinfeksi, orang yang terinfeksi, atau bahan yang terkontaminasi virus. Virus juga dapat melewati plasenta dari ibu hamil ke janin. Virus cacar monyet dapat menyebar dari hewan ke manusia melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, ketika menangani atau memproses hewan buruan, atau melalui penggunaan produk yang terbuat dari hewan yang terinfeksi.

Virus juga dapat menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau luka pada orang yang terinfeksi atau dengan bahan yang telah menyentuh cairan atau luka tubuh, seperti pakaian atau linen.

Cacar monyet ditularkan pula dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan luka infeksi, koreng, atau cairan tubuh penderita. Penyakit ini juga dapat menyebar melalui droplet pernapasan Ketika melakukan kontak dengan penderita secara berkepanjangan.

Berbagai spesies hewan telah diidentifikasi rentan terinfeksi virus cacar monyet. Masih ada ketidakpastian tentang sejarah alami virus ini. Begitu pula sampai sekarang belum diketahui reservoir spesifiknya dan masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut. Walaupun memiliki nama cacar monyet, namun monyet bukanlah reservoir utama. (Ata/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat