visitaaponce.com

Pemprov DKI Kejar Sertifikasi Halal Produk UKM

Pemprov DKI Kejar Sertifikasi Halal Produk UKM
Petugas melayani pelaku usaha yang mengajukan permohonan sertifikasi halal di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Sabtu (18/3/2023).(ANTARA/MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS)

PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta mengejar penuntasan sertifikasi halal produk UKM terutama yang berasal dari binaan program Jakpreneur. Sebab, pemerintah pusat menargetkan seluruh produk makanan, minuman, produk persembelihan, dan yang berkaitan dengan makanan dan minuman pada 17 Oktober 2024 telah bersertifikat halal. Hal ini untuk menunjang target Indonesia untuk menjadi destinasi wisata halal utama di dunia serta mengembangkan ekonomi syariah.

Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (PPKUKM) DKI Jakarta Martiana Debora Paruhum menyampaikan, beberapa langkah dilakukan demi mencapai target seluruh UKM binaan program Jakpreneur sudah bersertifikasi halal pada Oktober tahun ini.

Salah satunya ialah melakukan konsultasi dan sosialisasi kepada para UKM binaan program Jakpreneur melalui asosiasi-asosiasi jasa boga.

Baca juga: Indonesia Masuk Tiga Besar SGIE Report 2023, BPJPH: Penguatan Ekosistem Halal Makin Menunjukkan Hasil Positif

"Di samping itu kami sudah melakukan bimtek dan fasilitasi kepada IKM (industri kecil dan menengah) produk makanan dan minuman di DKI Jakarta," tutur Martiana saat dihubungi Media Indonesia, Jumat (12/1).

Sementara itu, total ada 370 ribu pelaku UKM binaan Jakpreneur di mana 220 ribu di antaranya adalah pelaku usaha bidang kuliner. Sementara itu, baru 5% yang memiliki sertifikasi halal.

Kolaborasi dengan berbagai pihak pun dilakukan untuk mempercepat pensertifikatan halal produk di Jakarta termasuk salah satunya dengan bermitra dengan Bank Indonesia Perwakilan DKI Jakarta. Kepala BI DKI Jakarta Arlyana Abubakar menyampaikan sudah melakukan berbagai strategi untuk mendorong percepatan sertifikasi halal pada produk di Jakarta untuk mendukung gerakan ekonomi syariah.

"Di 2023 kemarin itu kita ada beberapa inisiasi memang. Kita lihat memang sudah ada keinginan kita sebagai pusat halal dunia. Tentunya kita butuh sertifikasi produk dan minuman halal termasuk juga wisata. Apalagi penduduk muslim di Indonesia semakin bertambah, dan kebutuhan itu semakin meningkat, sehingga sepanjang 2023 kita banyak melakukan pelatihan," ujarnya.

Pelatihan yang diberikan untuk mencetak para pelatih atau pendamping proses sertifikasi halal. Dalam hal ini, sudah ada 35 orang tenaga pelatih hasil pelatihan BI DKI yang disertifikasi. Selain itu, BI DKI Jakarta juga melatih penyelia produk halal. Tujuannya agar produk yang sudah mendapatkan sertifikasi halal bisa dijamin kepastian halalnya setelah mendapatkan sertifikat tersebut.

Baca juga: Negara Nonmuslim Lebih Progresif Mengembangkan Ekonomi Syariah

"Kemudian kami juga ada penambahan sertifikasi halal untuk dua kawasan rumah potong hewan dan unggas, yang di Rorotan dan Pasar Minggu. Jadi nambah nih rumah potong hewan yang bersertifikasi halal," jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga memberikan sertifikat halal kepada 48 UKM di pusat kuliner Masjid Istiqlal. Ia pun berharap ke depan semakin banyak UKM yang mendapatkan sertifikasi halal. Pihaknya juga ingin proses mendapatkan sertifikat halal bagi UKM lebih cepat dan lebih mudah serta lebih efisien.

"Apa yang menjadi target kami, lebih banyak UMKM yang mendapatkan sertifikasi halal, bisa terlayani. Karena kami melihat, kami ingin dapat sertifikasi halal, tapi ke mana gitu, berapa lama menunggunya, berapa biayanya. Dengan semakin banyak mereka yang lembaga dan orang yang memberikan asesmen sertifikasi halal, dan juga melakukan penyelia, insya Allah kita bisa lebih cepat," tandasnya. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat