Cuaca Ekstrem, KPU DKI Mitigasi Bencana untuk Logistik Dan Lokasi Pemilu
![Cuaca Ekstrem, KPU DKI Mitigasi Bencana untuk Logistik Dan Lokasi Pemilu](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/1dc888280400db6b4de47ab0ac6e6bb9.jpg)
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta mencatat ada sebanyak 1.500 titik lokasi pemungutan suara dan gudang logistik pemilu yang rawan banjir.
Ketua Divisi Teknis KPU DKI Jakarta Dody Wijaya mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi hal tersebut dengan relokasi ke tempat yang lebih tinggi.
"Lalu kami koordinasi dengan jajaran pemerintah kota dan pemprov, baik itu BPBD maupun kelurahan/kecamatan," jelasnya kepada awak media, Selasa (6/2).
Baca juga : 2.841 TPS di DKI Berada di Wilayah Rawan Banjir
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta untuk mengantisipasi jika hujan deras hingga banjir meredam lokasi pemilihan.
"Kami pastikan dulu TPS aman dari banjir. Plan B nya kalau memang situasi tidak memungkinkan ya, kalau hujan deras dan potensi banjir, kami berkoordinasi dengan BPBD," jelasnya.
Dody menjelaskan, sebelumnya KPU telah berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta untuk memitigasi kejadian tidak terduga saat penyelenggaraan pemilu.
Baca juga : Bali akan Dilanda Hujan Intensitas Sedang-Lebat hingga 2 Desember 2023
"Yang pasti kalau terkait dengan gudang kita kan sebelumnya sudah dipastikan bebas banjir, dilakukan humisasi untuk antirayap, ada alat pemadam kebakaran yang dibantu teman-teman dinas damkar untuk memastikan itu aman," ujarnya.
"Selain itu di kotak suara akan dibungkus dengan plastik, sehingga dalam distribusinya, kalau terjadi kondisi hujan, itu aman dari hujan dan sebagainya," pungkasnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan potensi hujan dengan variasi intensitas yang beragam di wilayah Indonesia diprediksi masih dapat terjadi hingga memasuki periode awal Februari 2024.
Baca juga : BPBD Imbau KPU Dirikan TPS di Lokasi Bebas Banjir dan Genangan
BMKG menjelaskan, cuaca musim hujan Februari 2024 disebabkan oleh aktivitas Monsun Asia yang disertai adanya potensi seruakan dingin sehingga berpengaruh terhadap peningkatan massa udara basah di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan ekuator. (Z-5)
Terkini Lainnya
Resmikan Bendungan Pamukkulu, Presiden Jokowi: Upaya Meningkatkan Ketahanan Air di Sulsel
Banjir Rendam 13 Desa di Banggai Laut
Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Jakarta Tergenang Air
Kunjungi Lokasi Banjir Parigi Moutong, Ahmad Ali Berikan Langsung Bantuan ke Masyarakat
Cuaca Ekstrem Ancam Puluhan Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah
Korban Banjir Sigi Butuh Bantuan Logistik
Anggota KPU: Jangan Kaitkan Keluarga Hasyim Asy'ari dengan Putusan DKPP
KPU Belum Tentukan Waktu Pelantikan Kepala Daerah 2024 Terpilih
Ketua KPU Terlibat Kasus Asusila, Puan Maharani : Masalah Serius Harus Dievaluasi
DKPP Pecat Ketua KPU, Wakil Ketua TKN Pastikan tidak Ada Cawe-cawe Presiden
KPU Tunggu Keppres Pemberhentian Hasyim untuk Tentukan Ketua Definitif
Skandal Asusila, KPU Minta Keluarga Hasyim tidak Disangkutpautkan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap