visitaaponce.com

Rute Baru TransJakarta Didemo Sopir Angkot

Rute Baru TransJakarta Didemo Sopir Angkot
Ilustrasi(Antara)

RUTE terbaru bus Trans-Jakarta non BRT yakni 10M yang melayani Pulogebang-Kantor Walikota Jakarta Utara via Tipar Cakung didemo oleh sopir angkutan kota (angkot).

Para pengemudi angkot KWK JU03 Terminal Pulogebang-Terminal Tanjung Priok via Tipar Cakung melakukan aksi demo menentang kehadiran rute baru itu dengan memarkirkan belasan kendaraannya di satu lajur jalan di depan kantor Kelurahan Sukapura pada Jumat (23/2).

Dalam video yang beredar di media sosial Instagram juga terlihat, para sopir angkot mencegat bus Trans-Jakarta untuk melewati jalan tempat berlangsungnya demo. Bus itu kemudian berputar balik.

Baca juga : Sopir Angkot M44 Tebet Demo Tolak Mikrotrans, Ini Jawaban Transjakarta

Direktur Operasi dan Keselamatan PT Trans-Jakarta Daud Joseph menjelaskan, rute tersebut sebelumnya dioperasikan oleh Metromini T41. Rute itu telah lama tidak aktif dan kemudian diambil alih oleh Trans-Jakarta. Rute 10M baru dioperasikan kemarin, Kamis (22/2).

"Dahulu rute ini sangat banyak penumpangnya. Sehingga saat ini warga sangat membutuhkan layanan transportasi sesuai Standar Pelayanan Minimum yang ditetapkan oleh Pemprov DKI Jakarta," kata Daud Joseph saat dikonfirmasi, Jumat (23/2).

Lebih lanjut Daud Joseph mengatakan, rute tersebut adalah salah satu bentuk peningkatan layanan bagi warga dan dilaksanakan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku yakni SK Kadishub DKI No 936 tahun 2024.

Baca juga : Trans-Jakarta Tetap Beroperasi Normal Saat Pemilu

"Terkait adanya keberatan dari angkutan lain, akan kami koordinasikan dengan Dinas Perhubungan sebagai yang berwenang," ujarnya.

Di sisi lain, beroperasinya rute 10M hingga kini masih situasional melihat kondisi di lapangan. Namun, ia berharap antara rute angkutan kota dan rute Trans-Jakarta dapat saling melengkapi.

"Menurut saya kedua layanan tetap melayani berdampingan akan lebih baik, saling melengkapi. Pada akhirnya yang diuntungkan adalah warga masyarakat karena memiliki beberapa pilihan angkutan umum," imbuhnya.

Kota Jakarta, kata Daud Joseph, membutuhkan lebih banyak kapasitas angkutan umum sebagai sarana transportasi yang aman, nyaman dan terjangkau. Dengan beralihnya warga ke angkutan umum, kemacetan di Ibukota Jakarta dapat diatasi. (Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat