visitaaponce.com

Polisi Tangkap Sopir Taksi Online yang Viral karena Todong Penumpang Wanita

Polisi Tangkap Sopir Taksi Online yang Viral karena Todong Penumpang Wanita
Ilustrasi penangkapan pelaku penodongan.(Dok. Freepik)

POLISI berhasil menangkap Michael Gomgom (30), sopir taksi online yang menodong dan memeras penumpang wanita di tol. Michael ditangkap saat sedang tidur di kontrakannya di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

"Kita melakukan upaya penangkapan di wilayah Jakarta, tepatnya di Cempaka Putih. Ditangkap saat lagi istirahat," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Andri Kurniawan kepada wartawan, Jumat (29/3).

Andri menambahkan pelaku ditangkap pada Kamis (28/3) malam di kontrakannya di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Tidak ada perlawanan saat pelaku diamankan. Andri menyebut penangkapan pelaku bekerja sama dengan pihak Grab.

Baca juga : Rebutan Jalur, Pria Bermobil Dinas Polisi Todongkan Pistol ke Sopir Taksi Online di Tol Tomang, Ini Kronologinya!

"Kegiatan itu juga kolaborasi dengan manajemen Grab-nya. jadi kita dibantu keseluruhan kegiatan. karena ini menyangkut nama Grab juga. Jadi tadi malam pun juga teman-teman manajemen Grab men-support secara keseluruhan," tuturnya.

Saat ini pihak kepolisian masih melakukan serangkaian pemeriksaan lebih lanjut terhadap Michael Gomgom.

"Sementara, proses masih berjalan, yang bersangkutan sudah kita amankan. Kemudian sementara masih kita lakukan pemeriksaan dan kita lakukan pendalaman lebih lanjut," tuturnya.

Baca juga : MS Glow Gandeng GrabMart untuk Penuhi Kebutuhan Konsumen

Diketahui sebelumnya, Kabar penumpang wanita menjadi korban kekerasan, pemerasan, hingga percobaan penculikan beredar di media sosial. Cerita itu dibagikan korban di akun Instagram hingga kemudian viral.

Awalnya korban hendak pulang ke rumah usai pergi ke mal dengan memesan taksi online. Dia sempat mengecek pelat nomor polisi mobil yang ditumpanginya dan sesuai dengan aplikasi.

Kejanggalan dimulai ketika taksi online itu tiba-tiba masuk ke tol. Penumpang itu sempat bertanya ke pengemudi dan dijawab mengikuti aplikasi peta di ponselnya. Tiba-tiba si pengemudi mengaku sesak napas dan meminta penumpang menggantikannya menyetir tapi penumpang menolak.

Baca juga : Ini Kronologi Kekerasan yang Dilakukan Prajurit TNI pada Anggota KKB Papua

Penumpang mulai merasa ada gelagat aneh dan mengecek aplikasi taksi online. Ternyata dalam aplikasi itu diketahui pengemudi tidak menekan 'Pick Up'. Setelah itu, tiba-tiba pengemudi menodongkan ponselnya ke penumpang dan meminta agar penumpang mentransfer sejumlah uang.

Si penumpang pun mengambil langkah ekstrem karena mobil bergerak pelan di tol dengan lompat dari mobil itu. Dia berteriak meminta tolong tetapi si pengemudi mengejarnya. Penumpang lalu dipaksa masuk ke mobil dan diperas Rp 100 juta. Penumpang terus menolak meski diancam akan dibuang di tol.

Singkatnya, penumpang terus memberontak dan ada seseorang yang di tepi tol yang mengetahui. Si penumpang pun melompat dari tepi tol yang cukup tinggi hingga mengalami luka-luka, sedangkan si pengemudi taksi online berhasil kabur dengan membawa ponsel milik penumpang. Penumpang itu mendapatkan pertolongan orang sekitar yang belakangan diketahuinya berada di wilayah Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat