visitaaponce.com

Ini Kata Kemenag Tangsel soal Pembubaran Mahasiswa yang sedang Ibadah Doa Rosario

Ini Kata Kemenag Tangsel soal Pembubaran Mahasiswa yang sedang Ibadah Doa Rosario
Menurut Kemenag Tangsel kegiatan ibdah Doa Rosario itu bisa dilanjutkan asal tidak membuat gaduh(Tangkapan Layar)

SEJUMLAH pihak menggelar pertemuan untuk membahas terkait pembubaran yang dilakukan warga terhadap sekelompok mahasiswa yang menggelar ibadah Doa Rosario di kawasan Babakan, Cisauk, Tangerang. Kegiatan itu digelar pada Senin (6/5) kemarin.

"Kita kumpul, semua aparat berkumpul yang berkepentingan dari RT, RW, lurah, camat, kapolsek, semuanya kita berkumpul. FKUB sebagai anak kandung Kementerian Agama, kemudian juga tokoh masyarakat tadi, organisasi keagamaan, Ansor semua kumpul," kata Kasubag TU Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tangerang Selatan, Asep Azis Masser, dikutip Selasa (7/5).

Asep menjelaskan bahwa mengenai adanya penolakan terhadap ibadah umat katolik itu tidak benar. Ia menilai, ibadah Rosario merupakan kegiatan yang baik, namun tetap harus memperhatikan dari sisi etikanya.

Baca juga : 4 Tersangka Kasus Pembubaran Ibadah Doa Rosario Mahasiswa di Tangerang Terancam 10 Tahun Penjara

"Kan ini kegiatannya baik sebetulnya, hanya yang tinggal itu masalahnya tenggang rasa, pemilihan jamnya, kegiatan berlangsung, suara diatur sedemikian rupa. Kemudian kita juga harus paham sedekat apa antara lokasi kegiatan di sekitarnya. Dan sekitarnya orang beragama apa? Jadi tenggang rasa ini," ujarnya.

Asep juga menegaskan, kegiatan ibadah ini boleh tetap dilanjutkan, asalkan tidak membuat gaduh. Selain itu, ia menyarankan agar para mahasiswa itu mencari tempat lain. Namun, hal itu tidak menjadi alasan adanya larangan kegiatan beragama.

"Bukan beragamanya yang dilarang atau yang diangkat. Bukan. Ini etika sosialnya. Makanya harus diperhatikan itu," tuturnya.

Baca juga : Polisi Tetapkan Empat Tersangka Kekerasan terhadap Mahasiswa sedang Ibadah

Menurut Asep, keributan serupa baru pertama kali terjadi di lingkungan ini. Ia mengklaim, pertemuan itu akhirnya dapat berbuah menjadi perdamaian.

"Kita sudah satu suara, bahwa semua ini kita menjadi damai lagi, kembali hidup berdampingan lagi," ucapnya.

Diketahui sebelumnya, Viral di media sosial diduga mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) mengalami kekerasan hingga pembacokan saat melakukan ibadah di kawasan Babakan, Cisauk, Tangerang.

Baca juga : Polisi Selidiki Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Alami Kekerasan saat Ibadah

Dalam video yang beredar, terlihat sejumlah mahasiswa ketakutan dikerumuni massa. Beberapa dari mahasiswa tersebut pun ada yang terkena sabetan senjata tajam.

Kapolsek Ciasuk AKP Dhady Arsya membenarkan adanya kekerasan hingga pembacokan terhadap mahasiswa Universitas Pamulang tersebut.

"Iya Kampung Poncol Babakan, ditangani Polres Tangsel," ujarnya saat dihubungi Senin (6/5).

Dikonfirmasi terpisah, Kasatreskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Alvino mengatakan pihaknya tengah menyelidiki kasus tersebut.

"Terkait perkara dugaan tindak pidana sedang kami tindak lanjuti dan saat ini dalam penyelidikan," katanya. (Fik)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat