visitaaponce.com

SMAN 13 Manfaatkan Minyak Masak Bekas Menjadi Lilin Aromaterapi

SMAN 13 Manfaatkan Minyak Masak Bekas Menjadi Lilin Aromaterapi
(MI/HO)

SISWA SMAN 13 Jakarta Utara berinisiasi dalam pemanfaatan minyak masak bekas menjadi 1.000 lilin aromaterapi. Karenanya, mereka meraih apresiasi dari Museum Rekor Indonesia (Muri) atas kreativitas itu.

"Pembuatan lilin aroma terapi dari minyak jelantah (mijel) dapat menjadi wadah untuk mengedukasi kepada anak-anak didik bahwa limbah yang dibuang sembarang akan berdampak negatif," ujar Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim di Jakarta. Selain itu, limbah ini dapat merusak lingkungan.

Namun, jika dimanfaatkan dan diolah dengan tepat, minyak jelantah bisa bernilai ekonomis. "Saya ingin dari SMAN 13 Jakarta bisa menjadi agen perubahan dan relawan-relawan yang bisa memberikan edukasi dan contoh teladan bagi masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan," kata dia.

Baca juga : Evakuasi Korban Taruna STIP dari Ruang Kelas ke Klinik Terekam CCTV

Ia mengajak seluruh pihak untuk melakukan pengolahan limbah dengan bijak agar tidak merusak lingkungan. "Mari selamatkan bumi dan olah limbah ini dengan bijak," kata dia. 

Seorang siswa, Muhammad Ardi Mubarak, mengaku tertantang untuk membuat lilin aroma terapi dari minyak jelantah. "Seru sekali bisa ikut serta dalam kegiatan ini, yaitu mengolah limbah mijel jadi lilin. Yang kita pelajari dan praktik hari ini tentu bisa menjadi ilmu baru untuk saya dan teman-teman. Ternyata
limbah itu juga bisa dimanfaatkan dan bernilai ekonomis," kata dia.

Aksi pemecahan rekor Muri dicapai dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional dan rangkaian perayaan HUT Kota Jakarta ke-497 untuk tingkat SMAN 13 Jakarta. Pelaksanaan itu memperoleh dukungan penuh dari jajaran Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara, Jakarta International Container Terminal (JICT), Rumah Sosial Kutub, dan para pemangku kepentingan lain.

Menurut Direktur Utama JICT Ade Hartono, ide daur ulang minyak jelantah menjadi produk lilin aromaterapi diharapkan dapat meningkatkan kesadaran daur ulang sampah kepada generasi milenial. Selain itu produksi lilin dengan minyak jelantah ternyata juga dapat memberikan peluang bisnis yang menjanjikan.

JICT mendukung penuh inisiatif generasi muda yang peduli pada pelestarian lingkungan seperti yang dilakukan para siswa itu. Menurutnya, penting kurikulum hijau yang ditanamkan sejak dini kepada anak-anak. Sekolah yang menjadikan program hijau sebagai kebiasan akan menumbuhkan kemauan dan kemampuan anak untuk melestarikan lingkungan. (Ant/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat