visitaaponce.com

DALAM jangka waktu yang tidak lama lagi yakni pada November 2024, kita akan menyaksikan kontestasi elektoral dalam Pilkada serentak si berbagai wilayah di Indonesia. Salah satu spot yang terbilang paling seru dan menentukan adalah Pilkada Jakarta. 

Pilkada Jakarta akan menjadi ajang arena pertarungan yang paling seru dan akan menjadi sentrum utama dalam kontetasi Pilkada nanti, meskipun rencananya pada bulan Agustus akan terjadi perubahan ibu kota ke IKN, hal itu sepertinya tetap akan menjadikan Pilkada Jakarta sebagai pusat perhatian karena pertarungan elektoral di Jawa masih menjadi penentu dalam politik nasional, dan berbicara Jawa tentunya Jakarta tetap menjadi inti politik. 

"Dalam konteks ini, maka ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan terkait dengan Pilkada Jakarta nanti. Yakni Pilkada Jakarta akan menjadi penentu dan pusat pertaruhan dari kekuatan politik nasional. Mengingat dalam setidaknya satu dekade terakhir yang menjadi Gubernur di Jakarta apabila dapat merebut hati rakyat akan memiliki peluang yang sangat besar baik menjadi Presiden (Jokowi) maupun kandidat Presiden (Anies Baswedan)" kata Airlangga Pribadi Kusman yang merupakan Dosen Departemen Politik, FISIP Universitas Airlangga, Kamis (30/5/2024).

Baca juga : PKB Buka Komunikasi dengan Anies Baswedan untuk Pilkada DKI

Kedua, mengingat rapatnya waktu antara Pilpres 2024 dan Pilkada 2024 maka Pilkada Jakarta maka konfigurasi politik dalam Pilpres akan juga terbawa dalam Pilkada 2024, dimana faksi2 politik yang bertarung di ketiga pasangan kandidat Pilpres juga kemungkinan besar berada dalam pola konfigurasi politik yang tidak terlalu berubah dalam Pilkada 2024. 

"Ketiga, Pilkada 2024 akan menjadi arena bagi munculnya baik rising star dalam politik nasional maupun figur yang sudah populer dan memapankan posisi politiknya melalui pilkada Jakarta 2024," tambah Airlangga Pribadi Kusman. 

Keempat, pilkada Jakarta seperti pada pola sebelumnya akan menjadi saluran bagi mobilisasi politik dari kepal daerah maupunw wakil kepala daerah yang sukses di daerah lain, munculnya figur nasional yang memiliki kharisma dan kapasitas yang kuat, maupun elite parpol yang menjadi ujung tombak dari partai politiknya. 

Baca juga : Kampanye Model AI Permudah Calon Kepala Daerah 

"Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka kita akan dapat menemukan figur2 seperti diatas dalam koalisi pilpres 2024, seperti koalisi nomor urut 1 akan menampilkan figure yang sangat populer dan memiliki elektabilitas tinggi di Jakarta seperti Anies Baswedan," katanya. 

Airlangga juga menambahkan, pada koalisi nomor urut 2 yang akan mengedepan adalah figur pejabat daerah yang memiliki kapasitas, intelektualitas dan preatasi yang baik seperti mantan Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Walikota Bogor Bima Arya maupun Wakil Gubernur Jawa Timur representasi kalangan Millenial Emil Dardak. Mereka memiliki peluang besar meramaikan Pilkada Jakarta. 

"Sementara pada pasangan koalisi Pilpres nomor urut 3 yang berpeluang adalah mantan Panglima TNI dan figur kharismatik yang milai tampil dalam panggung politik nasional yaitu Andhika Perkasa," ujar Airlangga.

Airlangga juga mengungkapkan bahwa Pilkada Jakarta tentunya seperti pada momen elektoral sebelumnya akan menjadi ajang perang bintang yang akan menentukan konstelasi politik Indonesia kedepan.(H-2)