Jelang Musim Kemarau, 5 Desa di Cianjur Rawan Krisis Air Bersih
![Jelang Musim Kemarau, 5 Desa di Cianjur Rawan Krisis Air Bersih](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/8c9556cbb0480c431f5e3c0627b33426.jpg)
PEMERINTAH Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menginstruksikan seluruh desa mewaspadai potensi kekeringan akibat dampak musim kemarau. Beberapa desa di antaranya merupakan wilayah yang notabene langganan kekeringan.
Camat Mande, Epi Rusmana mengaku, sudah mengantisipasi potensi prediksi terjadi musim kemarau panjang tahun ini. Bahkan, Epi menyebut sejak awal sudah mengumpulkan para kepala desa membahas potensinya.
"Kita komunikasi dan koordinasi dengan para kepala desa bagaimana kalau memang terjadi kemarau panjang. Alhamdulillah disepakati antisipasinya kita upayakan memaksimalkan ketahanan pangan," kata Epi dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (17/6).
Baca juga : Kekeringan Melanda, Warga Cianjur Serentak Gelar Salat Istisqa
Epi menuturkan, potensi yang mungkin ditimbulkan akibat dampak kemarau panjang yaitu krisis air serta kebakaran hutan dan lahan.
Untuk potensi krisis air tak hanya bisa menimbulkan dampak terhadap kebutuhan sehari-hari masyarakat, tapi juga pasokan bagi lahan pertanian.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan balai pertanian untuk antisipasi sejak dini," ucapnya.
Baca juga : Debit Sungai Menyusut, Perumdam Tirta Mukti Cianjur Gilir Penyaluran
Selain terus menyosialisasikan berbagai upaya antisipasi dini, Epi juga menyebut mengintensifkan monitoring lapangan. Tujuannya untuk melihat sejauh mana perkembangan kondisi pasokan air di masyarakat maupun di lahan persawahan.
"Bahkan kami pun sudah mengecek jaringan-jaringan irigasi yang mengairi lahan persawahan," tegasnya.
Hingga saat ini pemerintah Kecamatan Mande belum mendapat laporan adanya wilayah terdampak kekeringan. Epi menilai kondisi itu lantaran masih terjadi hujan meskipun dengan intensitas ringan.
Baca juga : Cianjur Tetapkan Status Siaga Darurat Kekeringan Sampai September 2023
"Kalau terjadi kemarau panjang, di wilayah kami pasti ada yang akan terdampak. Kita berdoa saja mudah-mudahan kemarau tahun ini tak seperti tahun lalu," ungkap Epi.
Secara administratif, wilayah Kecamatan Mande terbagi menjadi 12 desa. Beberapa desa cukup diwaspadai rentan mengalami kekeringan akibat dampak kemarau panjang.
"Ada beberapa desa yang kami waspadai rawan yaitu Desa Cikidangbayabang, Kademangan, Bobojong, kemudian sedikit di Sukamanah dan Jamali," pungkasnya. (BB)
Terkini Lainnya
Jokowi: 70 Ribu Pompa Air Dibagikan untuk Atasi Kekeringan
Indonesia Masih Terdampak Fenomena El Nino, Kementan Siapkan Program Mitigasi
Sebagian Besar Daerah di Jawa Tengah Memasuki Kemarau, Masyarakat Diminta Waspada
13 Desa di Semarang Teancam Kekeringan, BPBD Jateng Salurkan 332 Ribu Liter Air Bersih
Jokowi: Pompanisasi, Upaya Pemerintah Jaga Stok Pangan dan Tingkatkan Produktivitas Pertanian
Pemkab Banyumas Siapkan Puluhan Pompa Air untuk Hadapi Musim Kemarau
Jokowi: 70 Ribu Pompa Air Dibagikan untuk Atasi Kekeringan
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca di IKN
Pastikan Ketersediaan Air untuk Produktivitas Pertanian Jelang Kemarau
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Hidup Segan Calon Perseorangan
Puncak Haji Berbasis Fikih
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap