visitaaponce.com

Jelang Musim Kemarau, 5 Desa di Cianjur Rawan Krisis Air Bersih

Jelang Musim Kemarau, 5 Desa di Cianjur Rawan Krisis Air Bersih
Ketua Gapoktan Babakan Jati, Desa Cibodas, Kecamatan Cijati, Kabupaten Cianjur, Karmita, memperlihatkan tanaman padi di lahan sawahnya yang(MI/BENNY BASTIANDY)

PEMERINTAH Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menginstruksikan seluruh desa mewaspadai potensi kekeringan akibat dampak musim kemarau. Beberapa desa di antaranya merupakan wilayah yang notabene langganan kekeringan.

Camat Mande, Epi Rusmana mengaku, sudah mengantisipasi potensi prediksi terjadi musim kemarau panjang tahun ini. Bahkan, Epi menyebut sejak awal sudah mengumpulkan para kepala desa membahas potensinya.

"Kita komunikasi dan koordinasi dengan para kepala desa bagaimana kalau memang terjadi kemarau panjang. Alhamdulillah disepakati antisipasinya kita upayakan memaksimalkan ketahanan pangan," kata Epi dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (17/6).

Baca juga : Kekeringan Melanda, Warga Cianjur Serentak Gelar Salat Istisqa

Epi menuturkan, potensi yang mungkin ditimbulkan akibat dampak kemarau panjang yaitu krisis air serta kebakaran hutan dan lahan.

Untuk potensi krisis air tak hanya bisa menimbulkan dampak terhadap kebutuhan sehari-hari masyarakat, tapi juga pasokan bagi lahan pertanian.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan balai pertanian untuk antisipasi sejak dini," ucapnya.

Baca juga : Debit Sungai Menyusut, Perumdam Tirta Mukti Cianjur Gilir Penyaluran

Selain terus menyosialisasikan berbagai upaya antisipasi dini, Epi juga menyebut mengintensifkan monitoring lapangan. Tujuannya untuk melihat sejauh mana perkembangan kondisi pasokan air di masyarakat maupun di lahan persawahan.

"Bahkan kami pun sudah mengecek jaringan-jaringan irigasi yang mengairi lahan persawahan," tegasnya.

Hingga saat ini pemerintah Kecamatan Mande belum mendapat laporan adanya wilayah terdampak kekeringan. Epi menilai kondisi itu lantaran masih terjadi hujan meskipun dengan intensitas ringan.

Baca juga : Cianjur Tetapkan Status Siaga Darurat Kekeringan Sampai September 2023

"Kalau terjadi kemarau panjang, di wilayah kami pasti ada yang akan terdampak. Kita berdoa saja mudah-mudahan kemarau tahun ini tak seperti tahun lalu," ungkap Epi.

Secara administratif, wilayah Kecamatan Mande terbagi menjadi 12 desa. Beberapa desa cukup diwaspadai rentan mengalami kekeringan akibat dampak kemarau panjang.

"Ada beberapa desa yang kami waspadai rawan yaitu Desa Cikidangbayabang, Kademangan, Bobojong, kemudian sedikit di Sukamanah dan Jamali," pungkasnya. (BB)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat