Cianjur Tetapkan Status Siaga Darurat Kekeringan Sampai September 2023
KABUPATEN Cianjur, Jawa Barat, sudah menetapkan status siaga darurat kekeringan. Penetapan status tersebut utamanya didasari kondisi cuaca yang diprediksi memasuki kemarau.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Kuswanawijaya, menuturkan dasar hukum penetapan status siaga darurat kekeringan yakni SK Bupati Cianjur Nomor 360/Kep.154/BPBD/2023 tentang Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan. Status tersebut diberlakukan sejak 1 Mei sampai 30 September 2023.
"Penetapannya mengacu prakiraan cuaca dari BMKG karena diprediksi sampai September akan berlangsung kemarau sebagai dampak fenomena El Nino," kata Asep, Rabu (26/7).
Baca juga : Tujuh Desa Terdampak Kekeringan di Klaten terus Digelontor Bantuan Air Bersih
Asep menuturkan dengan penetapan status tersebut maka semua wilayah di Kabupaten Cianjur diwaspadai rawan berpotensi kekeringan. Namun hasil pemetaan atau mitigasi, daerah yang jadi langganan terjadi kekeringan mayoritas berada di wilayah selatan.
"Kekeringan di Cianjur itu meliputi kekurangan air bersih dan lahan pertanian. Seperti di beberapa wilayah di selatan, daerahnya kan dataran rendah, kemudian tak ada saluran irigasi. Jadi, di wilayah selatan itu kebanyakan lahan sawah tadah hujan," ucapnya.
Baca juga : BMKG : Kekeringan Ekstrem Mulai Terjadi di Sejumlah Wilayah Jatim
Asep menuturkan hingga saat ini belum memiliki data riil luasan lahan pertanian yang terdampak kemarau. Ia mengaku terus berkoordinasi dengan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan setempat.
"Selain di selatan, wilayah lain yang rawan berpotensi kekeringan berada di utara serta timur. Mudah-mudahan sih dampak kemarau tahun ini tidak berlangsung secara ekstrem. Sebab, kadang kala masih terjadi hujan," ungkap Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) ini.
Kondisi di lapangan terus dipantau BPBD melalui para relawan tangguh bencana (Retana). Mereka tersebar di setiap desa dengan masing-masing wilayah terdapat lima orang personel.
"Setiap kondisi di lapangan selalu dilaporkan. Sehingga kami siap siaga seandainya curah hujan tinggi atau terjadi dampak kemarau," pungkasnya. (Z-4)
Terkini Lainnya
Jokowi: 70 Ribu Pompa Air Dibagikan untuk Atasi Kekeringan
Sebagian Besar Daerah di Jawa Tengah Memasuki Kemarau, Masyarakat Diminta Waspada
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca di IKN
Pemkab Banyumas Siapkan Puluhan Pompa Air untuk Hadapi Musim Kemarau
Pastikan Ketersediaan Air untuk Produktivitas Pertanian Jelang Kemarau
Indonesia Masih Terdampak Fenomena El Nino, Kementan Siapkan Program Mitigasi
Kepala BMKG: Pengamatan Sistematis Dukung Analisis dan Prediksi Iklim
Tindakan Bulog Membeli Beras dari Kamboja Dinilai akan Menekan Petani Lokal
Kementan Siapkan Puluhan Ribu Pompa Air untuk Hadapi Puncak Musim Kemarau
Bahaya, Suhu Rata-Rata Global Naik Lampaui Batas
100 Ha Tanaman Pangan Dibabat Akibat Gagal Panen
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Hidup Segan Calon Perseorangan
Puncak Haji Berbasis Fikih
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap