Meski Zona Oranye, Protokol Kesehatan Harus Diperketat
![Meski Zona Oranye, Protokol Kesehatan Harus Diperketat](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2020/10/87166bbcb1af45d9ec61817686b28a62.jpg)
PANITIA Khusus (Pansus) Covid-19 DPRD Kota Balikpapan, Kalimantan Timur mengingatkan meski sudah masuk zona oranye setelah sekian lama dalam zona merah dalam grafik penularan pandemi covid-19, protokol kesehatan di kota itu tetap harus diperketat.
"Tapi kita jangan mengendor dulu, karena baru kemarin kita masuk zona oranye ini. Kita harus pastikan dalam 14 hari ke depan rasio penularan kita itu flat atau turun," kata Ketua Panitia Khusus (Pansus) Covid-19 DPRD Kota Balikpapan Syukri Wahid, di Balikpapan, Senin (5/10) dini hari.
Ia menambahkan bahwa zona oranye berarti saat ini tingkat penularan di Balikpapan berada pada risiko sedang. Sebelumnya Balikpapan berada di risiko penularan tinggi. Pihaknya juga minta agar berbagai kebijakan dalam penanganan covid-19 tetap ketat seperti saat Balikpapan masih dalam zona merah. Pemkot melakukan evaluasi atas kebijakan-kebijakan tersebut dan pelaksanaanya di lapangan.
Syukri juga menjelaskan ada tiga indikator yang menjadi parameter penetapan zona atau tingkat risiko penularan yakni angka kasus positif turun, angka kesembuhan meningkat, dan angka kematian turun.
"Kalau memang kita bisa bertahan di dua pekan ke depan pada tiga indikator, ukur it. Status kita adalah zona kuning," kata Syukri Wahid.
Jadi, kata legislator dari PKS itu menegaskan protokol kesehatan harus tetap ketat sesuai dengan kebijakan yang telah dijalankan selama ini. Sementara itu Satgas Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Balikpapan menyebutkan ada penambahan 23 kasus positif baru pada Minggu (4/10). Dari 23 kasus positif baru itu sebanyak tiga kasus dengan gejala suspek, 10 kasus merupakan orang tanpa gejala (OTG), satu di antaranya warga luar Balikpapan dan sebanyak 10 kasus merupakan hasil penelusuran (tracing) kontak erat.
baca juga: Langgar Prokes Kesehatan, Perwira Polisi Dicopot Jabatannya
Kemudian pasien sembuh atau selesai menjalani perawatan di rumah sakit maupun yang selesai menjalani karantina mandiri di rumah maupun di tempat yang disediakan perusahaan atapun di Embarkasi Haji Batakan, bertambah 30 kasus. Secara kumulatif jumlah yang terkonfirmasi positif sebanyak 3.182 kasus, pasien sembuh 2.230 kasus dan meninggal dunia 193 kasus. (Ant/OL-3)
Terkini Lainnya
Rute Penerbangan Baru Lombok-Balikpapan Dibuka
Raja Juli Ungkap Waktu Tempuh Menuju IKN Kian Singkat
Libur Sekolah, Ada Rute Baru dari Balikpapan-Yogyakarta PP
Bendungan Sepaku Semoi Suplai Air Minum untuk IKN dan Balikpapan
Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara 2024 Berlangsung di Kaltim
Kinerja Keuangan Solid, BSBK Siap Prelaunching Apartment Sapphire
Indeks Kesehatan Organisasi Direktorat PAUD Dapat Predikat Top Quartile
FIK UPNVJ Canangkan Implementasi Zona Integritas
Wujudkan Layanan Pendidikan Tinggi yang Profesional dan Berintegritas
Kawasan Pelabuhan Makassar Raih Predikat Wilayah Bebas dari Korupsi
UPI Bandung Deklarasi Pembangunan Zona Integritas
Di Mamuju, Ganjar Beberkan Pengalaman Jateng Turunkan Stunting hingga Bangun Integritas
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap