visitaaponce.com

Di Tengah Pandemi, Perajin Sarung di Tegal Terus Berinovasi

Di Tengah Pandemi, Perajin Sarung di Tegal Terus Berinovasi
Pengusaha sarung asal Kota Tegal, Jawa Tengah, Jamaludin Alkatiri menunjukkan sarung buatannya.(MI/Supardji Rasban )

PERAJIN sarung alat tenun bukan mesin (ATBM) di Pantura Kota Tegal, Jawa Tengah, terus berinovasi untuk bertahan di tengah pandemi covid-19.

Dari hasil inovasi tersebut, sejumlah negara di Afrika dan Arab, kini menjadi pasar baru ekspor sarung tenun asal Kota Tegal tersebut.

Perajin sarung yang terus berinovasi salah satunya adalah Jamaludin Alkatiri. Sejak pandemi covid-19 melanda Tanah Air, Jamaludin telah melakukan berbagai inovasi mulai dari motif hingga perwarnaan sarung.

Baca juga: Kepri Anggarkan Rp35 Miliar Untuk Vaksin Covid-19

Jamaludin menyebut sedikitnya ada lima motif sarung baru yang telah diproudksi seperti sarung songket Turki yang di negara asalnya harga
sarung songket mencapai Rp1,5 juta.

"Dari hasil inovasi yang kami lakukan menggunakan bahan organik serat kayu dengan kualitas yang tidak kalah harga sarung songket Turki bisa
terjangkau menjadi hanya Rp200 ribu," ujar Jamaludin, Senin (30/11).

Jamaludin menuturkan sarung songket Turki buatannya menjadi alternatif bagi konsumen yang sudah terbiasa menggunakan sarung berbahan sutera.

Dengan harga yang terjangkau dan kualitas bersaing, sarung songket Turki buatannya kini mampu menembus sejumlah negara di Afrika.

"Kami ekspor ke Uni Emirat Arab dan Asia Tenggara," jelas Jamaludin.

Untuk meningkatkan kualitas sarung tenun ATBM-nya, Jamaludin mengaku berusaha terus up to date berinovasi dan menciptakan kreasi kreasi baru.

"Sehingga tetap mampu bersaing di domestik maupun luar negeri," pungkasnya. (OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat