visitaaponce.com

Bupati Manggarai Endus Praktik Percaloan Aset Pemda

Bupati Manggarai Endus Praktik Percaloan Aset Pemda
Bupati Manggarai Herybertus GL Nabit.(MI/Yohanes Manasye.)

BUPATI Manggarai Herybertus Geradus Laju Nabit mengendus praktik percaloan aset pemerintah daerah (pemda). Modusnya, pihak yang mengontrak aset pemda menyewakan lebih lanjut hingga menjual aset tersebut kepada pihak lain dengan harga yang lebih tinggi.

Hery berjanji akan menegakkan aturan sewa aset. Ia akan mencabut kontrak dengan para penyewa aset yang melakukan praktik tersebut.

"Dalam satu klausul sewa menyewanya ada larangan menyewakan lebih lanjut atau menjual. Kami cabut kontraknya," tegas Hery dalam sambutannya usai acara serah terima jabatan (Sertijab) dari Pelaksana Harian (Plh) Bupati Manggarai Jahang Fansy Aldus, Senin (1/3).

Hery sudah banyak mendengar praktik tersebut. Misalnya, los pasar yang hanya dikontrak Rp2 juta per tahun dijual kembali oleh pengontrak kepada pedagang dengan harga hingga Rp120 juta.

"Pasar dan aset-aset lain dalam kota ini yang bayar retribusinya ke pemerintah daerah 2 juta per tahun tapi dijual ke orang lain Rp120 juta. Kami tahu semua cerita-cerita ini," kata Hery.

Ia juga menyebutkan aset pemda yang disewakan dengan harga sangat murah. Padahal ada banyak orang yang sanggup menyewa dengan harga lebih mahal. Untuk itu, aset-aset yang belum disewakan atau hendak diperpanjang kontraknya, mesti dibicarakan ulang harganya.

"Kalau bisa disewakan 25 juta satu tahun, kenapa harus disewakan 15 juta? Ada orang lain siap (bayar sewa) Rp25 juta," tegas Hery.

Mantan Direktur Destinasi Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores itu menyebutkan penertiban aset-aset pemda sebagai salah satu solusi untuk optimalisasi pendapatan daerah.

Selain menekankan optimalisasi pendapatan, Bupati Hery juga menyebutkan tiga hal lain yang harus dituntaskan tahun ini. Ketiga hal tersebut yakni penanganan pandemi covid-19, ketahanan ekonomi, dan administrasi kependudukan.

Untuk mewujudkan agenda-agenda tersebut, Hery mengajak semua organisasi perangkat daerah (OPD) bekerja sama. Ia juga mengajak semua pihak melupakan masa lalu, termasuk dukungan dan pilihan saat pilkada.

"Bapak Ibu saya tahu tidak mendukung saya kemarin. Tidak masalah, omong kerja sudah. Kami kerja. Kita kerja sama. Tidak usah ingat yang lalu-lalu," pungkas politikus PDI Perjuangan itu.  (RO/OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat