visitaaponce.com

Istri Bupati Manggarai Diperiksa Terkait Dugaan Jual Beli Proyek APBD

Istri Bupati Manggarai Diperiksa Terkait Dugaan Jual Beli Proyek APBD
Meldyanti Hagur, istri Bupati Manggarai Herybertus GL Nabit(MI/Yohanes Manasye)

SETELAH dua kali mangkir dari panggilan polisi, akhirnya, Meldyanti Hagur, istri Bupati Manggarai Herybertus GL Nabit, datang ke kantor polisi. Ia tiba di markas Polres Manggarai, Kamis (15/9) pukul 10.06 Wita. 

Ia menumpangi mobil Kijang Innova plat hitam dengan nomor polisi DK 1849 RK. Turun dari mobil, Meldyanti didampingi seorang pengacara dan dijemput beberapa pria yang lebih awal menunggu di halaman markas Polres Manggarai. 

Meldyanti, yang mengenakan masker warna putih dan gaun perpaduan warna merah dan pink dengan motif tenunan songke, tidak mengeluarkan sepatah kata pun menjawab wartawan yang menyapanya. 

Baca juga: Pengacara Penyuap Proyek APBD Bantah Keterlibatan Istri Bupati Manggarai

Sementara beberapa pria yang mengawal berusaha membatasi wartawan yang mengerumuni Meldyanti. 

Ia melangkah dengan cepat dan sempat tersasar hendak ke ruangan lain, lalu diarahkan oleh pengawalnya menuju ruangan Unit Tindak Pidana Korupsi yang terletak di ujung lorong Satuan Reskrim. 

Setelah Meldyanti dan pengacaranya memasuki lorong Satuan Reskrim, seorang polisi menutup pintu lorong agar wartawan tidak mengikutinya. 

Meldyanti disebut-sebut terlibat dalam skandal jual beli proyek yang diungkap seorang kontraktor, Adrianus Fridus alias Anus, akhir Agustus lalu. 

Anus mengaku diundang Meldyanti Hagur melalui Fenses Nasrio Budi Senta alias Rio, seorang pegawai Dinas PUPR berstatus tenaga harian lepas (THL), untuk mendiskusikan proyek di rumah jabatan bupati pada Sabtu (28/5). 

Dalam pertemuan itu disepakati bahwa Meldyanti akan memberikan proyek senilai Rp1,485 miliar kepada Anus dengan fee sebesar Rp50 juta. 

Didampingi Rio, pada Selasa (14/6), Anus menyerahkan uang Rp50 juta kepada Meldyanti melalui bendahara Toko Monas. Toko Monas merupakan tempat usaha dagang hasil bumi milik Meldyanti yang terletak di depan rumah pribadinya. 

"Kemudian Rio suruh saya WA pakai kode. 'Selamat sore ibu, saya sudah turunkan kemiri 50 kg.' Kemiri itu maksudnya uang. WA saya dibaca tapi seperti biasa, ibu tidak balas," tuturnya. 

Belakangan, ipar bupati, Tomi Ngocung dan mantan ketua tim sukses Pilkada, Wili Kengkeng meminta agar Anus menambahkan setoran sebesar Rp20 juta, namun Anus tidak menyanggupinya.  

Proyek yang dijanjikan Meldyanti pun jatuh ke tangan kontraktor lain. Uang yang sudah setor dikembalikan Meldyanti melalui Rio Senta. Anus kecewa lalu membongkar adanya praktik jual beli proyek di daerah itu. (OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat