Produksi Miras Skala Rumahan di NTT Tetap Berjalan
![Produksi Miras Skala Rumahan di NTT Tetap Berjalan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/03/4d64def6288b03cec5ef631dee7067ef.jpg)
ANGGOTA DPRD Nusa Tenggara Timur (NTT) Hugo Rehi Kalembu menilai pencabutan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal yang terkait dengan industri minuman keras (miras) tidak memengaruhi produksi miras lokal di daerah itu.
"Saya kira kita tetap jalan saja karena produksi miras lokal di NTT untuk memelihara tradisi yang sudah berlangsung berabad-abad dan menunjang ekonomi keluarga," katanya saat dihubungi di Kupang, Selasa (2/3). Menurutnya, perpres yang dicabut Presiden Jokowi tersebut mengatur mengenai industri besar minuman keras dengan modal dan ratusan tenaga kerja.
Sebaliknya, di NTT, industri miras lokal dijalankan oleh keluarga di kampung-kampung untuk menunjang tradisi setempat dengan produksi yang juga terbatas. "Nanti didiskusikan apakah produksi miras di NTT hanya dengan perda sehingga ruang berlakunya hanya di daerah setempat," ujarnya.
Politikus Partai Golkar itu mengatakan jauh sebelum pemerintah menerbitkan perpres yang kemudian dicabut tersebut, Pemprov NTT berupaya meningkatkan produksi miras lokal tersebut termasuk mengemasnya dalam botol dan diberi merek. Tujuannya antara lain agar produksi menjadi berkelanjutan, murah, dan higienis.
Untuk mengingatkan, pada 1 April 2019 Pemprov NTT menandatangani nota kesepahaman (MoU) produksi miras lokal bernama Sophia (sopi asli) bersama Universitas Nusa Cendana. Rencananya, produk ini akan dijual bebas di pasaran.
Sophia diluncurkan setelah lolos uji lab di Laboratorium Biosains Undana. Ia diproduksi oleh oleh salah satu unit usaha di universitas tersebut. Penjualan dan pemasaran minuman tersebut ditangani pengusaha lokal.
Bahan baku minuman ini berasal dari sopi, nama minuman keras yang selama turun-temurun diproduksi masyarakat di pedalaman Pulau Timor dan Rote dengan kadar alkohol bervariasi antara 60%-98%. Kadar alkohol Sophia direncanakan 45%. (OL-14)
Terkini Lainnya
34 Orang Meninggal di India Setelah Menenggak Miras Oplosan
Pesta Miras Berujung Penganiayaan, Satu Orang dalam Kondisi Kritis
164 Botol Miras Disita Polisi Saat Menertibkan Warung Jamu di Tangerang
Diduga Mabuk dan Bawa Kapak, Wisatawan Dikeroyok Massa di Pangandaran
Miras Oplosan Dipastikan Berisiko Sebabkan Kebutaan
Polisi Kembali Gerebek Rumah yang Dijadikan Gudang Miras di Tasikmalaya
Universitas Terbuka Gandeng HELP University Malaysia sebagai Mitra
Unkris Tegaskan Komitmen Cetak SDM Unggul di Era Digital
Perguruan Tinggi Swasta Dihadapkan Tantangan Akselerasi Kualitas
Perempuan Ini Doktor Termuda di Program Studi Manajemen Pendidikan UNJ
UIII Sambut Wakil Syekh Al-Azhar Mesir, Perkokoh Peran Indonesia dalam Pendidikan Islam Dunia
Karut-marut Politik Pendidikan di Indonesia Mesti Diperbaiki
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap