visitaaponce.com

Masyarakat Lereng Merapi Diminta Waspada Bahaya Lahar

Masyarakat Lereng Merapi Diminta Waspada Bahaya Lahar
Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Tempel, Sleman, D.I Yogyakarta, Jumat (5/3/2021).(ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

MASYARAKAT di lereng Gunung Merapi diminta untuk tidak melakukan aktivitas di daerah potensi bahaya Merapi. Warga juga diminta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) juga merekomendasikan penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III untuk dihentikan.

Rekomendasi itu kembali ditegaskan setelah Rabu (17/3) sore mulai pukul 16.49 WIB terjadi hujan dengan intensitas 30 milimeter per hari, hingga teramati lahar di alur Sungai Boyong dengan intensitas di bawah sedang pada pukul 17.30 WIB.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi, Heru Suparwaka, Kamis (18/3) mengemukakan pada pengamatan hari Rabu pukul 18.00-24.00 WIB masih terjadi hujan namun intensitasnya makin mengecil.  

"Volume curah hujan 1 milimeter per hari," kata Heru.

Ia menambahkan volume hujan sempat kembali meningkat pada periode pengamatan pukul 00.00-06.00 WIB, Kamis (18/3) mencapai 23 milimeter per hari. Heru mengemukakan pula, selama 12 jam dari pukul 18.00 hari Rabu hingga pukul 06.00 hari Kamis, teramati terjadinya 45 guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.200 meter ke arah barat daya.

baca juga: Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 700 Meter

Kegempaan yang terjadi, guguran 130 kali dengan amplitudo berkisar 3 milimeter hingga 27 milimeter dan durasi antara 10-142 detik, 3 kali kegempaan hembusan dengan amplitudo 2-3 milimeter dan durasi 12-19 detik.

"Hybrid Fase Banyak terjadi sebanyak 4 kali dengan amplitudo 1-3 milimeter dan durasi 5-12 detik, tektonik jauh 1 kali dengan amplitudo 3 milimeter dan durasi 60 detik serta 1 kali kegempaan awanpanas guguran sebanyak 1 kali dengan amplitudo  31 milimeter dan durasi 63 detik," ujarnya. (OL-3)


 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat