Sedimentasi tidak Sulitkan Nelayan Menangkap Ikan
![Sedimentasi tidak Sulitkan Nelayan Menangkap Ikan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/06/50d13caa992c169d6f05e9399af8b2c4.jpg)
CUACA ekstrem yang menyebabkan sendimentasi di wilayah pantai Moronopo, Halmahera Timur, tak menyurutkan para nelayan untuk mencari ikan. Shandy, salah satu nelayan di sana, mengatakan, sedimentasi itu tidak menyebar ke laut.
"Paling sedimentasinya berada di kedalaman 70 sentimeter. Penyebaran pasir merah sebatas itu dan tidak sampai ke laut. Jadi orang yang berlabuh atau memancing dari radius 400 meter itu masih bisa dapat ikan," kata Shandy.
Malah, kata Shandy, nelayan masih bisa dapat ikan bahkan mencapai 5 boks ikan teri. "Dapat ikan teri 4 boks sampai 5 boks itu dalam semalam termasuk banyak, karena rata-rata hanya 2 boks ikan teri," tuturnya.
Ia menambahkan, Shandy dan beberapa nelayan yang lain tidak terganggu dengan sedimentasi, karena tangkapan ikan masih relatif banyak. Terkait penjualan, biasanya ikan Shandy kirim ke Ternate dan ada juga pembeli yang datang ke Halmahera Timur. Ragamnya pun cukup banyak, mulai dari ikan teri sampai ikan kembung.
"Kalau mancing di kisaran 15-17 hari kami bisa mendapatkan 30 ton ikan teri. Kami biasanya main ikan teri kering 600 kg dan per kilonya Rp43 ribu. Kalau ikan teri sedang Rp50 ribu dan rata-ratanya di atas Rp30 jutaan per bulan," kata Shandy.
Nebuchadnezzar Akbar, Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Khairun, Ternate, mengatakan proses sedimentasi di Maronopo itu biasanya terjadi di hulu dan kemudian muaranya di hilir di daerah mangrove. "Jadi yang diperlukan sebetulnya yaitu penanganan di hilir untuk melakukan penanaman, rehabilitasi, dan introduksi," katanya.
Terkait cuaca ekstrem, ia juga merujuk pada data BMKG yang biasanya terjadi hujan atau curah hujan tinggi di Januari hingga April. "Intensitas hujan itu membawa material alami dari pegunungan kemudian masuk di daerah mangrove dan salah satu fungsi ekologi mangrove itu salah satu fungsinya menangkap sedimen ke perairan laut dalam, sehingga terjadi perangkap sedimen di daerah mangrove daerah hilir. Itu hal yang normal dan yang namanya vegetasi dan ekosistem mangrove secara ekologi pasti mengikat sedimen dari arah darat ke laut," tuturnya.
Begitu juga sebaliknya. Kalau dari laut ke darat itu sebagai bufferzone menahan laju gelombang. "Jadi yang terjadi di daerah mangrove itu dari darat berfungsi menangkap sedimen dari darat. Jangan heran mangrove penuh dengan sedimen daerah lumpur dan itu normal berarti fungsi ekologinya berjalan," lanjutnya.
Nebuchadnezzar menambahkan, dari catatannya, sedimentasi itu masuk kategori normal dan kedalamannya tidak seperti yang disampaikan di berita. "Kedalaman mangrove yang paling ujung yang saya maksud paling dalam saya ukur paling 30 sentimeter. Ke arah laut sedikit itu kedalamannya 70 sentimeter dan itu normal dan dipastikan itu berlumpur," katanya.
Dengan kondisi itu, para nelayan masih bisa menangkap ikan, karena aktivitas masih normal. Saat ini belum ada laporan terkait menyusutnya penangkapan ikan di Maronopo. (OL-14)
Terkini Lainnya
Kapal Nelayan Tenggelam, Bocah Terombang-ambing di Perairan Pulau Padar
Cuaca Buruk Selat Malaka Pengaruhi Harga Ikan di Aceh
Angkatan Laut Australia Tangkap Tiga Nelayan NTT Selundupkan Warga Tiongkok
Segera Dibangun Kampung Nelayan Modern di Pekalongan
GNTI, Sayap Partai PDIP, Gelar Pameran UMKM Kerakyatan
Menteri Kelautan Berharap Ada Akses Internet Murah bagi Nelayan dari Elon Musk
Pondok Pesantren Darul Muszni Kembangkan Teknologi Digital Budidaya Ikan Gabus
Pelaku Perikanan Tangkap di Timika Diimbau Perhatikan Rute Kabel Laut
Tuna Talks Bahas Praktik Berkelanjutan Pengelolaan Sumber Daya Laut
Kolaborasi Dukung Budidaya Perikanan Terpadu Topang Ketahanan Pangan
Membangun Teknologi Industri untuk Tulungagung
Budi Daya di Laut: Masa Depan Perikanan Indonesia
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap