Polisi Tetapkan Seorang Guru Tersangka Kasus Maut Susur Sungai
![Polisi Tetapkan Seorang Guru Tersangka Kasus Maut Susur Sungai](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/11/81cf1972aafa3a5f20c11c3f8fd1ef5d.jpg)
APARAT Kepolisian Resort Ciamis, Jawa Barat, secara resmi telah menetapkan seorang perempuan tersangka berinisial R dalam kasus susur sungai yang menyebabkan 11 siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Harapan Baru, Cijantung, Kabupaten Ciamis, meninggal dunia akibat tenggelam, Jumat (15/10).
Kejadian tersebut di Sungai Cileueur, Kampung Leuwi Ili, Dusun Wetan, Desa Utama, Kecamatan Cijeunjing, Kabupaten Ciamis. Dari jumlah 24 siswa yang menjadi korban, ada 13 orang berhasil diselamatkan tetapi 11 lain meninggal dunia di sungai tersebut.
Kapolres Ciamis Ajun Komisaris Besar Wahyu Broto Narsono Adhi mengatakan, pihaknya secara resmi telah menetapkan satu tersangka berinisial R, 41, berjenis kelamin perempuan berprofesi sebagai guru pengajar dan penanggung jawab kegiatan dalam kasus susur sungai. Namun, tersangka sekarang ini tengah dalam kondisi sakit dan tak dilakukan penahanan.
"Yang bersangkutan juga tak akan melarikan diri dan jelas akan bertanggung jawab. Akan tetapi, kejadian itu disebabkan karena kelalaian yang menyebabkan 11 orang siswa MTs Harapan Baru meninggal dunia," katanya, Senin (22/11), dalam rilis yang diterima.
Pihaknya telah mengamankan barang bukti yakni surat penunjukan yang diberikan oleh R kepada sejumlah guru yang ikut dalam susur sungai di Sungai Cileueur. Namun, penanggung jawab tidak mengantongi izin terutama dari sekolah, termasuk melakukan survei lokasi sebelum kejadian itu terjadi.
Menurutnya, kasus susur sungai terbukti ada unsur tindak pidana yang dilakukan tersangka dan mengakibatkan kelalaian panitia dalam melaksanakan acara. Dalam proses penyelidikan dan penyidikan sampai menentukan tersangka, polisi membutuhkan proses lama hampir sebulan lebih, karena memerlukan ketelitian dan kehati-hatian.
Baca juga: Polresta Solo Ungkap Pembunuhan dan Perampokan Terbalut Dendam
"Tersangka seharusnya memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengetahui risiko sebelum kecelakaan dan di lokasi juga tidak ada alat pengaman. Kami juga telah menyita barang bukti berupa satu lembar keputusan pengangkatan tersangka sebagai guru berada di MTs, surat pembagian tugas, dan sertifikasi mitigasi tersangka, sehingga bersangkutan juga dikenakan Pasal 359 dengan ancaman pidana maksimal 5 tahun penjara," ungkapnya. (OL-14)
Terkini Lainnya
Mafia Tanah, Ketua LPM Depok Yusra Amir Divonis 3,5 Tahun Bui
Pasangan Kekasih Bunuh Ibu Rumah Tangga, Jasad Dibuang ke Jalan
Polres Garut Amankan Terduga Pelaku Kasus Mutilasi
Tebing Setinggi 10 Meter Longsor Tutupi Jalan Alternatif Tasikmalaya-Garut
Puluhan Warga Asing Diduga Imigran Gelap Terdampar di Pantai Tegalbuleud
Raffi Ahmad Kenalkan Jeje Govinda sebagai Calon Bupati Bandung Barat
Pelaku Korupsi di Toba Samosir ditangkap di Ciamis
Petahana Bupati Ciamis Didukung 7 Partai
Tabung Gas 3 Kg Meledak Saat Persiapan Pernikahan, 7 Warga Ciamis Alami Luka Bakar
Ayah Tiri Lakukan Kekerasan Seksual kepada Balita karena Sering BAB Sembarangan
5 Partai di Ciamis Berkoalisi, PDIP Ajukan Nanang Permana sebagai Cabup
Ciamis Raih Opini WTP dari BPK untuk ke-11 Kalinya
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap