visitaaponce.com

Ribuan Pengungsi akibat Gempa NTT belum Dapat Bantuan Logistik

Ribuan Pengungsi akibat Gempa NTT belum Dapat Bantuan Logistik
Pengiriman logistik dilakukan secara bertahap dikarenakan akses pengiriman dan kapasitas kapal pengangkut logistik yang terbatas.(DOK Pemprov Sulsel.)

PEMERINTAH Provinsi Sulawesi Selatan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel menyalurkan bantuan logistik dan bantuan lain untuk korban akibat gempa tektonik dengan magnitude 7,4 di 112 kilometer dari Kota Tarantula, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kabupaten Kepulauan Selayar.

Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengatakan pihaknya menurunkan tim medis, tim dapur umum, tim evakuasi, dan akan mengirim bantuan logistik kepada warga yang terdampak. "Hari ini, tim medis segera ke lokasi termasuk membawa logistik yang sudah kami drop untuk satu ton pertama berupa beras dan tim dapur umum untuk dua wilayah yang sangat terdampak di wilayah terdekat dari pusat gempa di NTT," kata Sudirman, Rabu (15/12).

Pengiriman logistik dilakukan secara bertahap karena akses pengiriman dan kapasitas kapal pengangkut logistik yang terbatas. "Pendirian dapur umum sementara berdiri di beberapa lokasi pengungsian, termasuk bantuan tambahan akan bergerak dengan speed boat untuk menambah bantuan logistik, medis, dan dapur umum untuk tempat-tempat pengungsi," lanjut Sudirman. "Kita berharap semua warga tenang dan tidak panik, tetapi tetap waspada serta senantiasa berdoa untuk keselamatan kita semua. Doakan juga semoga tim yang diturunkan dilancarkan sesuai rencana," sambungnya.

Terpisah, Kepala BPBD Kabupaten Kepulauan Selayar, Ahmad Ansar, menambahkan ada 346 rumah rusak akibat gempa tersebut di empat kecamatan, yaitu Takabonerate, Pasilambena, Pasimarannu, dan Passimasunggu. "Dari empat kecamatan itu, ada dua terparah karena dekat dengan titik gempa, yaitu Pasilambena dan Pasimarannu. Hingga saat ini warga di sana masih mengungsi. Mereka enggan pulang, lantaran masih terjadi gempa susulan," sebut Ansar.

Para pengungsi pun berada di 47 titik pengungsian di dua kecamatan tadi. Sebanyak 17 titik dengan jumlah pengungsi 3.900 orang di Pasimarannu dan 30 titik pengungsian di Pasilambena. "Untuk jumlah pengungsi belum diketahui, tetapi jumlah warga di sana 8.000 orang," jelas Ansar.

Untuk yang luka sendiri mencapai tujuh orang. Ada empat korban luka di Pasimarannu terdiri dari 1 luka ringan dan 3 luka berat. Di Pasilambena ada tiga orang terluka terdiri dari 2 luka berat karena patah tulang dan 1 orang koma yang saat ini sudah dirujuk ke rumah sakit.

Sayangnya warga di sana belum menerima bantuan dari pemerintah setempat. Alasannya, seru Ansar, jarak ke lokasi terlalu jauh membutuhkan waktu 18 jam. Apalagi sekarang kondisi musim barat dengan cuaca yang buruk.

Baca juga: RSUD Larantuka Rawat 61 Pasien di Tenda Darurat Kawatir Gempa Susulan

"Bantuan sebenarnya sudah siap semua untuk disalurkan. Kami akan sewa kapal besar menuju ke lokasi dan rencananya besok baru ada bantuan helikopter dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk membantu penyaluran semua," pungkas Ansar. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat