Tertipu Calo Akpol, Uang Rp600 Juta Lenyap
![Tertipu Calo Akpol, Uang Rp600 Juta Lenyap](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/12/6aafdf44fd5d56d7178585825543df75.jpg)
JALAN pintas yang dipilih Syaiful Bahri untuk memasukkan anaknya menjadi taruna Akademi Polisi (Akpol), berujung kerugian hingga ratusan juta rupiah. Syaiful menjadi korban komplotan penipuan bermodus calo Akpol yang membuatnya kehilangan uang Rp600 juta.
Kasus ini diiungkap Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Sumut. "Kami telah menangkap pelaku penipuan dengan modus bisa mengurus masuk menjadi taruna Akpol," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Selasa (21/12).
Disebutkan, kasus ini bermula saat Syaiful percaya kepada seorang pria berinisial IW yang mengaku memiliki akses istimewa di Akpol. Oleh IW, Syaiful dipertemukan seorang pria bernama Efendi Setiawan.
Saat pertemuan itu Syaiful mengungkapkan keinginan kepada IW agar anaknya, Abdul Mutholib, bisa dimasukkan menjadi taruna Akpol. IW kemudian menyanggupi keinginan Syaiful.
Namun untuk jasanya tersebut IW meminta uang sebesar Rp600 juta. Permintaan IW disanggupi Syaiful. Uang pun dikirim dengan mentransfernya.
Uang ditransfer dalam dua tahap. Tahap pertama Syaiful mengirim Rp400 juta ke rekening Bank Mandiri milik IW. Dilanjutkan pengiriman tahap kedua sebesar Rp200 juta melalui rekening BRI atas nama Sukardi.
Namun, setelah semua uang ditransfer, anak Syaiful tak kunjung menjadi taruna Akpol. Ia pun tak tahu di mana keberadaan IW.
Syaiful kemudian melaporkan kejadian dialami ke Polda Sumut. Setelah menerima laporan, Ditreskrimum Polda Sumut dipimpin Kombes Tatan Dirsan Atmaja itu segera melakukan langkah awal penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi.
Setelah tertangkap, IW mengaku kepada polisi bahwa uang hasil tipu tipunya sudah habis dibagi-bagi. Dia sendiri mendapat bagian Rp400 juta. Sedangkan sisanya untuk Efendi Setiawan sebesar Rp139 juta, Nasrul Rp40 juta, Deny Reza Rp20 juta, dan Sukardi Rp1 juta.
Saat ini, kata Hadi, IW sudah dalam tahanan Polda Sumut. Kepolisian masih mendalami peran masing-masing anggota komplotan penipuan ini.
Lebih jauh, Hadi Hadi mengimbau masyarakat untuk tidak memercayai modus-modus penipuan seperti ini. Dia memastikan rekrutmen anggota Polri, termasuk taruna Akpol, menerapkan prinsip bersih, transparan, akuntabel, dan humanis. "Siapapun bisa mendaftar dan tanpa bayar sepeser pun," tegasnya. (OL-15)
Terkini Lainnya
Presiden PKS Klarifikasi Dukungan ke Bobby Nasution di Pilgub Sumut
PKB Sarankan Bobby Nasution Pilih Cawagub Perempuan
Kasus Korupsi Rp3,7 Miliar, Kejati Sumut Tahan Dua Tersangka
PKB Usulkan Nagita Slavina Jadi Cawagub Bobby Nasution
Usung Rico-Zaki, Nasdem dan Gerindra Koalisi di Pilkada Medan
NasDem Siap Dukung Bobby Nasution di Pilgub Sumut
Marak Modus Pinjaman Online, Perusahaan Harus Lindungi Pekerja
Waspada Penipuan Mengatasnamakan Bea Cukai, Berikut 3 Tips Menghindarinya
Polisi Buru Dalang Penipuan Modus Like Video di Kamboja
Tak Ada Kejelasan Bertahun-tahun, 46 Konsumen Korban Pembelian Properti Laporkan Developer ke Polisi
Pelaku Penipuan dengan Modus Like Video Youtube Kirim 15 Rekening ke Kamboja Melalui Ekspedisi
Rugi hingga Ratusan Miliar, 800 WNI Menjadi Korban Penipuan Online WN Tiongkok
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap