visitaaponce.com

Tertipu Calo Akpol, Uang Rp600 Juta Lenyap

Tertipu Calo Akpol, Uang Rp600 Juta Lenyap
Ilustrasi(DOK MI)

JALAN pintas yang dipilih Syaiful Bahri untuk memasukkan anaknya menjadi taruna Akademi Polisi (Akpol), berujung kerugian hingga ratusan juta rupiah. Syaiful menjadi korban komplotan penipuan bermodus calo Akpol yang membuatnya kehilangan uang Rp600 juta.

Kasus ini diiungkap Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Sumut. "Kami telah menangkap pelaku penipuan dengan modus bisa mengurus masuk menjadi taruna Akpol," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Selasa (21/12).

Disebutkan, kasus ini bermula saat Syaiful percaya kepada seorang pria berinisial IW yang mengaku memiliki akses istimewa di Akpol. Oleh IW, Syaiful dipertemukan seorang pria bernama Efendi Setiawan.

Saat pertemuan itu Syaiful mengungkapkan keinginan kepada IW agar anaknya, Abdul Mutholib, bisa dimasukkan menjadi taruna Akpol. IW kemudian menyanggupi keinginan Syaiful.

Namun untuk jasanya tersebut IW meminta uang sebesar Rp600 juta. Permintaan IW disanggupi Syaiful. Uang pun dikirim dengan mentransfernya.

Uang ditransfer dalam dua tahap. Tahap pertama Syaiful mengirim Rp400 juta ke rekening Bank Mandiri milik IW. Dilanjutkan pengiriman tahap kedua sebesar Rp200 juta melalui rekening BRI atas nama Sukardi.

Namun, setelah semua uang ditransfer, anak Syaiful tak kunjung menjadi taruna Akpol. Ia pun tak tahu di mana keberadaan IW.

Syaiful kemudian melaporkan kejadian dialami ke Polda Sumut. Setelah menerima laporan, Ditreskrimum Polda Sumut dipimpin Kombes Tatan Dirsan Atmaja itu segera melakukan langkah awal penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi.

Setelah tertangkap, IW mengaku kepada polisi bahwa uang hasil tipu tipunya sudah habis dibagi-bagi. Dia sendiri mendapat bagian Rp400 juta. Sedangkan sisanya untuk Efendi Setiawan sebesar Rp139 juta, Nasrul Rp40 juta, Deny Reza Rp20 juta, dan Sukardi Rp1 juta.

Saat ini, kata Hadi, IW sudah dalam tahanan Polda Sumut. Kepolisian masih mendalami peran masing-masing anggota komplotan penipuan ini.

Lebih jauh, Hadi Hadi mengimbau masyarakat untuk tidak memercayai modus-modus penipuan seperti ini. Dia memastikan rekrutmen anggota Polri, termasuk taruna Akpol, menerapkan prinsip bersih, transparan, akuntabel, dan humanis. "Siapapun bisa mendaftar dan tanpa bayar sepeser pun," tegasnya. (OL-15)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat