KKP Bakar Bangkai Paus Sperma di Pesisir Kupang
![KKP Bakar Bangkai Paus Sperma di Pesisir Kupang](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/01/0d88407deeb12c1413741b512b8e2399.jpg)
KEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan (KKP), melalui Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) merespon cepat temuan bangkai paus di pantai Kabupaten Kupang, beberapa hari lalu.
Warga menemukan bangkai mamalia tersebut di Pantai Panfolok, Desa Pantulan, Kecamatan Sulamu, pada 29 Desember 2021 pukul 09.00 Wita, sekitar 84 kilometer dari Kota Kupang.
Temuan itu baru diteruskan oleh Babinkatibmas setempat ke BKKPN Kupang pada Sabtu (1/1).
Baca juga: Bocah 6 Tahun Hilang Terseret Banjir di Sumba Timur
Plt Dirjen Pengelolaan Ruang Laut, KKP, Pamuji Lestari mengatakan mamalia laut yang ditemukan merupakan jenis Paus Sperma (Physeter macrocephalus) dengan kondisi sudah kode 4.
"Dari hasil identifikasi dan pengukuran morfometrik tim di lapangan diketahui mamalia laut yang terdampar merupakan jenis Paus Sperma dengan panjang tubuh sekitar panjang 8,7 meter dengan kondisi bagian ekor sudah tidak ada, lebar badan 1,8 meter dan kondisi bangkai sudah dalam kode 4 yaitu telah mengalami pembusukan tingkat lanjut," katanya lewat keterangan tertulis yang diterima Media Indonesia, Senin (3/1).
Tim BKKPN Kupang bergerak dengan sigap menuju ke lokasi dan menemukan bangkai berada di muara sungai dengan posisi berada di seberang sungai dan air laut dalam kondisi pasang.
Namun, karena bangkai ketika ditemukan juga sudah dalam kode 4 yaitu telah mengalami pembusukan tingkat lanjut, perlu penanganan segera agar tidak menyebarkan penyakit dan menimbulkan bau yang tidak sedap ke warga sekitar.
Kepala BKKPN Kupang Imam Fauzi menjelaskan untuk penanganan lebih lanjut BKKPN Kupang bersama dengan BBKSDA NTT, Polsek Sulamu, Pemerintah Desa Pantulan dan Masyarakat melakukan penanganan dengan cara dibakar.
Opsi penanganan ini dipilih karena alat berat jauh dari lokasi dan kesulitan akses ke lokasi temuan bangkai paus.
"Hasil koordinasi disepakati bahwa bangkai paus dibakar karena merupakan pilihan metode penanganan yang mudah dilakukan di lokasi mengingat akses menuju lokasi yang jauh dan susah untuk dilalui oleh alat berat," terang Imam.
Penanganan dengan proses dibakar tersebut juga dilakukan secara berkala oleh tim. Hal ini karena adanya kendala posisi bangkai yang berada di lokasi pasang surut sehingga proses pembakaran hanya dapat dilakukan pada saat air surut.
Pada kesempatan itu, tim BKKPN Kupang juga menyampaikan sosialisasi tentang jenis-jenis biota laut dilindungi kepada masyarakat.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa perairan tersebut masuk dalam Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) Taman Nasional Perairan (TNP) Laut Sawu merupakan salah satu habitat dan koridor migrasi dari mamalia laut, sehingga kejadian mamalia laut terdampar sering terjadi di wilayah ini.
Sebagai informasi, Paus Sperma merupakan salah satu biota laut dilindungi penuh oleh negara berdasarkan PP Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa� dan untuk mendukung pelestarian mamalia laut tersebut
Menteri KKP mengeluarkan Kepmen KP No 79 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi Nasional Konservasi Mamalia Laut. (OL-1)
Terkini Lainnya
Erupsi Gunung Lewotolok Jangkau 500 Meter di Luar Kawah
Pascapandemi, Nilai Investasi di DPSP Labuan Bajo Capai Rp1 Triliun
Piutang PDAM Wae Mbeliling Tembus Rp2 Milliar, ini Rinciannya
Sepuluh Siswa SMK di Lembata Ikuti Program Magang ke Jepang
Duel Maut di Lembata, Polisi Tahan Pelaku
Rayakan HUT Bhayangkara, Anggota Polda NTT dan TNI Terima Hadiah Handphone dari Kapolda
Ikan Paus Terdampar di Perairan Rokan Hilir
Umat Katolik Berkumpul Dengarkan Khotbah Misa Paskah Paus Fransiskus
Sejarah Hari Konvensi Paus 2 Desember
Sketsa 'Rahasia' Michelangelo akan Dipamerkan untuk Umum
Kapal Melaju Kencang Berisiko Bunuh Paus Sikat Atlantik Utara
Fosil Tengkorak Paus Berusia 12 Juta Tahun Ditemukan di Maryland
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap