Pemkot Yogyakarta Uji Coba Pembayaran Parkir Nontunai
![Pemkot Yogyakarta Uji Coba Pembayaran Parkir Nontunai](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/03/c883e7c02087b9c4828083a1f9de9b7f.jpg)
DINAS Perhubungan Kota Yogyakarta menguji coba pembayaran parkir khusus pengguna motor secara nontunai menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sejak Jumat (4/3) lalu. Uji coba pun sudah dilakukan di dua lokasi parkir, yakni di Jalan Prof. Dr. Herman Yohanes dan di Tempat Khusus Parkir (TKP) Limaran.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta Agus Arif Nugroho mengatakan penggunaan pembayaran parkir nontunai atau QRIS butuh proses dan sosialisasi.
"Penggunaan QRIS di dua lokasi tersebut menjadi role model, namun belum semua TKP menggunakan QRIS," kata dia.
Secara teknis, barcode berada di masing-masing juru parkir. Uji coba ini akan menjadi bahan evaluasi. Jika sudah sesuai, pihaknya akan menerapkannya di tempat lain secara bertahap. Ke depannya akan digunakan secara menyeluruh di TKP yang ada di wilayah Kota Yogyakarta.
Baca juga: Pendapatan Parkir di Cikini Berkurang Usai Trotoar Dilebarkan
Selanjutnya, masyarakat tidak perlu lagi membayar dengan uang tunai kepada juru parkir. Mereka bisa langsung menggunakan uang elektronik. Uang dari pengguna parkir kemudian masuk ke Bank BPD dan kas daerah. Kemudian, uang itu nantinya akan dibagi hasil kepada petugas parkir sesuai jam kerja mereka.
Agus berharap, pembayaran parkir dengan menggunakan QRIS bisa menggunakan uang elektronik semua merek. Setelah masyarakat familiar menggunakan uang elektronik, pembayaran dari orang ke orang bisa diminimalisasi, terutama pada masa pandemi seperti saat ini.
"Dengan penggunaan QRIS, masyarakat tidak perlu khawatir karena yang ditransfer ini akan masuk ke kas daerah, yang nantinya akan dibagikan hasilnya ke masing-masing rekening juru parkir," ucapnya.
Selain itu, pembayaran ini akan digunakan untuk pembangunan masyarakat di Kota Yogyakarta.
Salah satu juru parkir di Jalan Prof. Dr. Herman Yohanes, Andre, mengatakan, sejak uji coba dilakukan, masih sedikit masyarakat yang menggunakan QRIS.
"Untuk saat ini hanya ada satu atau dua saja yang memakai QRIS. Kebanyakan menggunakan uang tunai untuk membayar parkir," ungkapnya.(OL-5)
Terkini Lainnya
Jakarta Fair 2024 Momentum Maksimalkan Penggunaan Layanan Perbankan Digital
Budaya Cashless di Indonesia Makin Marak
Tingkatkan Layanan Transportasi, Mastercard Jalin Kemitraan dengan MRT Jakarta
Bandara I Gusti Ngurah Rai Terapkan Layanan Non Tunai Mulai 1 Desember
Pertamina Patra Niaga Dorong Konsumen untuk Transaksi Nontunai.
ICW Dorong Transaksi Nontunai pada Pemilu 2024
Harga Beras Penyumbang Deflasi Tertinggi di DIY
Wuling Donasi Mesin untuk SMK dan Universitas di Jateng dan DIY
Sleman Miliki Aglaonema Park dengan Koleksi 90.000 Tanaman
Karyawan Perusahaan di Sleman Diduga Alami Tabrak Lari
Tragis, Anak Bunuh Ayah Kandung di Karanggayam Kebumen, Pelaku Sempat Kabur
BPBD Kabupaten Gunungkidul Terus Distribusikan Air Bersih
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap