visitaaponce.com

Pemkot Yogyakarta Uji Coba Pembayaran Parkir Nontunai

Pemkot Yogyakarta Uji Coba Pembayaran Parkir Nontunai
Ilustrasi(MI/Palce Amalo)

DINAS Perhubungan Kota Yogyakarta menguji coba pembayaran parkir khusus pengguna motor secara nontunai menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sejak Jumat (4/3) lalu. Uji coba pun sudah dilakukan di dua lokasi parkir, yakni di Jalan Prof. Dr. Herman Yohanes dan di Tempat Khusus Parkir (TKP) Limaran.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta Agus Arif Nugroho mengatakan penggunaan pembayaran parkir nontunai atau QRIS butuh proses dan sosialisasi.

"Penggunaan QRIS di dua lokasi tersebut menjadi role model, namun belum semua TKP menggunakan QRIS," kata dia.

Secara teknis, barcode berada di masing-masing juru parkir. Uji coba ini akan menjadi bahan evaluasi. Jika sudah sesuai, pihaknya akan menerapkannya di tempat lain secara bertahap. Ke depannya akan digunakan secara menyeluruh di TKP yang ada di wilayah Kota Yogyakarta.

Baca juga: Pendapatan Parkir di Cikini Berkurang Usai Trotoar Dilebarkan

Selanjutnya, masyarakat tidak perlu lagi membayar dengan uang tunai kepada juru parkir. Mereka bisa langsung menggunakan uang elektronik. Uang dari pengguna parkir kemudian masuk ke Bank BPD dan kas daerah. Kemudian, uang itu nantinya akan dibagi hasil kepada petugas parkir sesuai jam kerja mereka.

Agus berharap, pembayaran parkir dengan menggunakan QRIS bisa menggunakan uang elektronik semua merek. Setelah masyarakat familiar menggunakan uang elektronik, pembayaran dari orang ke orang bisa diminimalisasi, terutama pada masa pandemi seperti saat ini.

"Dengan penggunaan QRIS, masyarakat tidak perlu khawatir karena yang ditransfer ini akan masuk ke kas daerah, yang nantinya akan dibagikan hasilnya ke masing-masing rekening juru parkir," ucapnya.

Selain itu, pembayaran ini akan digunakan untuk pembangunan masyarakat di Kota Yogyakarta.

Salah satu juru parkir di Jalan Prof. Dr. Herman Yohanes, Andre, mengatakan, sejak uji coba dilakukan, masih sedikit masyarakat yang menggunakan QRIS.

"Untuk saat ini hanya ada satu atau dua saja yang memakai QRIS. Kebanyakan menggunakan uang tunai untuk membayar parkir," ungkapnya.(OL-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat