visitaaponce.com

Perajin Mukena di Tasikmalaya Kebanjiran Order

Perajin Mukena di Tasikmalaya Kebanjiran Order
Perajin mukena di Kecamatan Kawalu berupaya menyelesaikan pekerjaan(MI/Kristiadi)

BULAN suci Ramadan tahun ini menjadi berkah bagi perajin mukena di Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Para perajin kebanjiran omzet sampai produksi ratusan kodi per hari untuk memenuhi permintaan pasar kota besar seperti Jakarta, Bandung, Balikpapan dan beberapa wilayah Pulau Sumatra.

Kota Tasikmalaya dikenal sebagai salah satu daerah sentra produksi mukena dan pakaian muslim termasuk lokasinya sebagian besar di Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya. Mukena Tasikmalaya yang dikenal memiliki kualitas dan harga jual tinggi serta mampu menciptakan tren model baru setiap tahun terutama saat bulan Ramadan.

Para perajin mukena dan pakaian muslim yang selama ini tersebar di Pasar Tanah Abang, Jakarta dan Pasar Baru, Bandung banyak yangn berasal dari Tasikmalaya. Akan tetapi, selama dua tahun diterpa pandemi, usaha mereka banyak yang merosot.

Seorang perajin mukena dan baju muslim di Kawalu, Ai Mulyani, 52, mengatakan, banyak mendapat permintaan pasar di Ramadan kali ini hingga melonjak 200%. Sementara saat pandemi, pihaknya hanya mendapat pesanan sekitar 50 kodi atau 1.000 pieces, sedangkan saat ini yang sudah dikirim mencapat 4.000 pieces.

"Pemilik usaha mukena dan pakaian muslim di Kota Tasikmalaya mulai menggeliat kembali usai terpuruk selama dua tahun terakhir akibat pandemi covid-19. Permintaan pasar bukan hanya datang dari kota besar langganan seperti Jakarta dan Bandung, tetapi dari luar Jawa seperti Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi. Pesanan sudah masuk beberapa pekan sebelum memasuki bulan puasa, permintaan berbagai jenis model mukena mulai berdatangan," kata Ai, Jumat (8/4).

Baca juga: Sambut Ramadan, Diario Hadirkan Mukena Nyaman untuk Muslimah

Ia mengatakan, beberapa pemesan mukena pasar besar luar Jawa meminta hasil produksi mukena Kota Tasikmalaya dengan meminta model sendiri dan sebagian besar pemesannya itu adalah para pedagang.

"Untuk memenuhi pemesanan sebagian besar pengusaha menambah perajin mukena untuk menyediakan hasil produksi sesuai tenggat waktu yang disepakati antara perajin dan pemesan. Karena, setiap rumah-rumah produksi mukena wilayah Kawalu sekarang terlihat sibuk mempersiapkan setiap orderan yang diterima selama Ramadan," ujarnya.

Jika pesanan ramai seperti saat ini, semua masyarakat bisa berkecimpung. Setiap produksi mukena maka setiap perkampungan akan terimbas mendapatkan rezeki. Karena, sebagian besar produksi mukena rumahan mengandalkan para tukang jahit yang tersebar di Kawalu dan wilayah kecamatan lainnya.

"Makanya lihat sekarang di wilayah Cibeuti, Saguling, Tanjung dan lainnya ramai, sibuk lagi dan Alhamdulillah membuat masyarakat juga telah mendapatkan nafkah buat Ramadan. Jadi pengusaha yang dapat orderan banyak, pasti semua kebawa mulai dari perajin, tukang jahit, sampai ke finishing membutuhkan banyak orang untuk memenuhi jumlah order sesuai waktu ditentukan," tuturnya.

Sementara itu, perajin lainnya, Mamat Rahmat, 61, hampir setiap hari mendapatkan order menjahit mukena. Mulai dari beberapa pekan sebelum masuk bulan puasa sampai pekan pertama Ramadan. Ia pun harus menambah pekerja di rumahnya supaya bisa berbagai rezeki dengan para tetangga yang bisa menjahit.

"Kalau saya biasa menjahit mukena, saya ada mesin di rumah jadi dikerjakan di rumah dan bos (pengusaha) ngirim bahan mukena untuk dijahit. Itu tugas saya, untuk pesanan tahun ini banyak sekali. Pekerjaaan yang dilakukan mulai dari perajin memakai alat manual mesin jahit satuan, sampai mesin komputer yang mampu memproduksi ribuan pakaian dan mukena per harinya," katanya.

Menurutnya, untuk produksi mukena biasanya memakai cara manual dari mulai pemotongan bahan kain sampai proses penjahitan hingga siap dijual. Sedangkan, untuk mesin komputer biasanya dipakai proses bordir mempercepat produksi pakaian muslim. Orderan mukena dan pakaian muslim pada tahun 2022 melimpah hingga setiap harinya memproduksi sampai 130 kodi atau 2.600 pieces.

"Sentra mukena dengan tren pilihan kain biasa dilakukan secara manual membutuhkan lebih banyak pegawai apalagi para perajin jahit di rumahan. Karena, pengusaha maupun perajin mukena di wilayahnya telah mencapai ratusan orang dan hampir semuanya sibuk memenuhi pesanan pasar apalagi di Kawalu selama ini menjadi sentra perajin mukena dan namanya itu sudah terkenal," pungkasnya.(OL-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat