visitaaponce.com

AirNav Sebut Ada 48 Balon Udara Ganggu Penerbangan di Jateng dan Jatim Saat Lebaran

AirNav Sebut Ada 48 Balon Udara Ganggu Penerbangan di Jateng dan Jatim Saat Lebaran
Masyarakat Wonosobo, Jateng merayakan Idulfitri menerbangkan balon udara yang ditambatkan dengan tali agar tidak mengganggu penerbangan.(MI/Tosiani)

AIRNAV mendapati laporan banyak balon udara mengganggu penerbangan pada ketinggian antara 7.000 hingga 35 ribu kaki dengan sebaran di area sekitar Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Balon udara tersebut merupakan balon yang diterbangkan secara liar oleh masyarakat dan terlepas, terutama pada Bulan Syawal sebagai tradisi Lebaran.

GM AirNav Indonesia Cabang Yogyakarta Samsu Eriyanto menyebutkan, sedikitnya ada 12 laporan dengan total 48 balon sejak 29 April hingga 3 Mei 2022.

Baca juga : Penerbangan di Bandara Juanda dan Abdurrahman Saleh Normal

"Sebaran temuan balon udara liar antara lain ada di atas Magelang, Temanggung, dan tadi ada di atas Wonosobo. Itu di luar jangkauan kami," katanya, Rabu (4/5).

Melengkapi keterangan tersebut, PH Manager Hubungan Masyarakat AirNav Indonesia Syafiandry mengaku mendapatkan sejumlah laporan dari pilot dan masyarakat terkait aktivitas balon udara liar yang terbang bebas hingga ketinggian 35.000 kaki (10,600 meter di atas permukaan air laut) di ruang udara di atas Pulau Jawa dan sekitarnya pada Hari H Lebaran, Senin (2/5).

"Sebelumnya, pada 29 April, juga ada laporan. Kemudian kemarin pada 3 Mei juga ada laporan adanya balon udara liar. Total ada 12 laporan dan 48 balon," katanya.

Baca juga : Kementan Jamin Pasokan Cabai Aman Jelang Ramadan

Terkait laporan tersebut, lanjutnya, AirNav berkoordinasi dan berperan secara intensif dengan stakeholder penerbangan. Di antaranya dengan sejumlah Pemerintah Daerah, POLRI, TNI Angkatan Udara (TNI AU) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaui Direktorat Keamanan Penerbangan (Dirkampen), Direktorat Navigasi Penerbangan (Dirnavpen), Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III Surabaya (Otban III), dan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali (Otban IV). Koordinasi dimaksudkan untuk memantau laporan aktivitas balon udara liar dan melakukan langkah-langkah antisipatif dan pencegahan potensi bahaya balon udara liar bagi penerbangan, dengan melakukan sosialisasi dan edukasi masyarakat dan sweeping ke sejumlah wilayah yang diperkirakan menjadi daerah asal balon udara liar.

Selain itu, AirNav juga terus meningkatkan awareness terhadap aktivitas balon udara liar. Hal ini mengingat potensi dampaknya terhadap operasional navigasi penerbangan menjadi kewaspadaan dan tanggung jawab seluruh stakeholder penerbangan.

"Kalau sudah di udara itu sangat berbahaya dan sangat mengganggu keselamatan penerbangan. Kalau balon itu tersangkut baling-baling pesawat, atau menutup area pandang pilot, tentu amat berbahaya," ujar Syafiandry di Wonosobo

Baca juga : Harga Beras Naik Terus tiap Minggu, Warga Sidoarjo Menjerit

Sejauh ini, katanya, memang belum sampai ada kasus balon udara menyebabkan kecelakaan serius pada pesawat. 

Ia berharap hal itu tidak pernah terjadi karena ada ratusan nyawa di dalam pesawat yang dipertaruhkan keselamatannya.

Menurut Syafiandry, pihaknya telah melakukan sosialisasi mengenai bahaya balon udara yang dilepas liar bagi keselamatan penerbangan sejak 2017. 

Baca juga : Songsong Era Digital Informasi Penerbangan, AirNav dan CGX Aero Prancis Gelar Workshop

Pada 2018, pihak AirNav bahkan telah mengupayakan dan memfasilitasi penyelenggaraan kontes balon udara yang ditambatkan tersebar di Wonosobo. Kontes yang sama digelar di Pekalongan pada tahun 2019.

Pada kontes tersebut, sekitar 150 tim pengrajin balon udara membuat balon yang ditambatkan. Balon balon yang berhasil dirakit dinilai desain dan lamanya waktu mengudara. Pemenang kontea diberi hadiah oleh AirNav.

"Balon udara yang ditambatkan itu tidak berbahaya, kecil kemungkinannya bisa terlepas karena hanya diasapi menggunakan serabut. Berbeda dengan balon yang dilepas liar bisa terbang sangat tinggi dan mengganggu keselamatan penerbangan karena ada yang menggunakan bahan bakar gas elpiji agar,"katanya.

Sosialisasi yang dilakukan AirNav dinilai berhasil karena saat ini dengan kesadaran, masyarakat Wonosobo berinisiatif menyelenggarakan festival balon udara secara mandiri di enam lokasi wilayah Kabupaten Wonosobo. Festival tersebut diprakarsai desa dan Pemkab Wonosobo. (OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat