visitaaponce.com

Songsong Era Digital Informasi Penerbangan, AirNav danCGX Aero PrancisGelar Workshop

Songsong Era Digital Informasi Penerbangan, AirNav dan CGX Aero Prancis Gelar Workshop
Workshop bertajuk “Asia–Pacific Workshop On Digital Aeronautical Transformation” di Hotel Atria, Serpong, pada 29 Januari-1 Februari 2024.(Dok.AirNav Indonesia)

PERUM Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau yang lebih dikenal dengan AirNav Indonesia sebagai satu-satunya BUMN yang menyediakan layanan navigasi penerbangan di Indonesia bersiap menghadapi era digital dalam data dan informasi penerbangan (aeronautical).

Dengan semakin canggihnya teknologi yang terdapat di cockpit pesawat, dan komputerisasi data penerbangan saat ini, menuntut industri aviasi melakukan transisi data dan informasi penerbangan yang disajikan ke Maskapai dan Pilot dari semula berbentuk cetak menjadi bentuk digital.

Menggandeng mitra dari Prancis yaitu CGX Aero, AirNav mengadakan Workshop yang bertajuk “Asia–Pacific Workshop On Digital Aeronautical Transformation” di Hotel Atria, Serpong Tangerang  pada 29 Januari-1 Februari 2024.

Baca juga : Dukung Kesetaraan Gender, Airnav Indonesia Diperhitungkan dalam Forum Asia Pasifik

Workshop dihadiri pembicara internasional yang pakar dibidangnya seperti dari ICAO, Airbus, ATR, France Aviation Civile Services, Thales, dan Delv Airspace.

AirNav juga mengundang para pelaku industri penerbangan seperti Kementerian Perhubungan, Maskapai, Pilot, Operator Bandara dan stakeholder lainnya.

Baca juga : PLN Icon Plus Kembali Dapat Kepercayaan dari Diskominfo Provinsi Jabar 

“Sebagai satu-satunya badan usaha penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan, tugas AirNav Indonesia adalah menjawab tantangan dan peluang pada setiap perkembangan zaman," kata Direktur Utama AirNav Indonesia, Polana B. Pramesti, saat ditemui di Hotel Atria Gading Serpong, pada Senin (29/1/2024).

"Hal ini dilakukan agar para pengguna seperti pilot dan lainnya, mendapatkan data dan informasi penerbangan dengan lebih mudah, cepat dan up-to-date,” jelasnya.

Baca juga: Airnav Sediakan Prosedur Helikopter Darurat di Moto GP Mandalika

Lebih lanjut Polana menambahkan bahwa,sebelum melakukan penerbangan, seorang Pilot akan mempelajari berbagai data & informasi penerbangan, seperti flight plan, rute penerbangan, kondisi cuaca, NOTAM (notice to airmen), AHSTAM (gunung berapi), dan informasi lainnya.

Selama ini para pilot biasanya mendapatkan dalam bentuk cetakan kertas pre-flight bulletindan buku AIP (Aeronautical Information Publication).

Kini dengan kemajuan teknologi di industri penerbangan, penyajian berbagai data dan informasi tersebut dapat dilakukan dalam bentuk digital.

“AirNav telah memulai transformasi digital data dan informasi penerbangan sejak tahun 2020 lalu. Di mana Airnav meluncurkan produk aplikasi bernama Nav-earth (peta penerbangan digital pertama di Indonesia) serta aplikasi Nav-gate yaitu portal data informasi aeronautika yang dapat di akses para pelaku industri penerbangan secara mudah dan di mana saja melalui handphone atau laptop. Sehingga terjadi efisiensi dan tidak perlu cetak dalam bentuk kertas lagi,” papar Polana.

Dijelaskan Polana, data dan informasi aeronautika dikumpulkan dalam 1 single database yang terintegrasi, adapun data yang diolah dan diproses seperti data flight plan (rencana penerbangan), kondisi cuaca di sepanjang rute penerbangan dan bandara tujuan, Notam dan Ashtam, pre-flight bulletin dan post-flight report, yang kesemuanya dapat diakses melalui kedua aplikasi tersebut.

Baca juga: Tingkatkan Industri Penerbangan, Airnav-Boeing Jalin Kerja Sama

“Kolaborasi antara AirNav Training Center dengan CGX Aero dengan menyelenggarakan workshop ini dan mengundang pakar penerbangan dunia, akan memudahkan para pelaku industri penerbangan mempelajari berbagai tantangan serta peluang dalam digitalisasi data penerbangan, dan teknologi terkini di industri penerbangan dunia," jelasnya.

"Di lain sisi, acara ini dapat menjadi ajang bagi Indonesia menyampaikan berbagai capaian industri penerbangan di Tanah Air,” terang Polana.

“Workshop ini dibutuhkan oleh seluruh pihak yang terlibat dalam rangkaian data penerbangan,dimulai dari data originator, operator hingga user.Karena kesalahan dalam menyampaikan data penerbangan, dapat berakibat fatal," papar Polana.

"Selain paparan mengenai topik menarik, juga ada sesi tanya jawab sehingga semua peserta mendapatkan insight dan pendalaman materi terkait digitalisasi data aeronautical. Semoga atas inisiasi ini seluruh pelayanan navigasi hingga pendistribusian data penerbangan di Indonesia menjadi lebih optimal,” tutup Polana. (S-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat