visitaaponce.com

PMK Belum Berdampak Serius di Produsen Susu Jatim

PMK Belum Berdampak Serius di Produsen Susu Jatim
Petugas menyemprotkan disinfektan di kandang sapi untuk mencegah munculnya penyakit mulut dan kuku pada ternak.(DOK MI)

MEREBAKNYA penyakit kaki dan mulut (PMK) pada hewan ternak sapi belum signifikan menurunkan produksi susu segar di Jawa Timur. Pantauan di produsen susu dan Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Jawa Timur mengungkapkan kasus ini masih terus didalami.

"Kalau pengaruh ya pasti, karena mulut sapi sakit sehingga gak bisa makan rumput dan konsentrat secara optimal. Kuku sapi pun sakit sehingga sapi meriang, nggak enak badan, pincang, sehingga produksi susu drop," tegas Ketua GKSI Jawa Timur Sulistyanto, Kamis (12/5).

Pantauan GKSI, lanjutnya, belum menemukan dampak penurunan produksi susu segar dalam jumlah besar atau bersifat massal. "Penurunan produksi susu segar terpantau baru sebatas individu peternak," katanya.

Saat ini, GKSI diminta mengontrol keluar masuk sapi guna membendung penyakit kian meluas. Petugas gabungan dari Dinas Peternakan, musyawarah pimpinan kecamatan dan polisi memantau di lapangan. Intinya, tim  mencegah keluar masuknya sapi.

Peternak pun diminta meningkatkan standar operasional prosedur kesehatan kandang. "Masuk kandang harus steril, kandang rutin disemprot disinfektan. Saat menemukan sapi sangakit agar segera diobati," tuturnya.

Total produksi susu dari 90 ribu anggota GKSI yang dikirim ke pabrikan Jatim mencapai 950 ton dari total produksi 1.100 ton per hari. GKSI memiliki 52 koperasi susu tersebar di 13 kabupaten.

Sementara itu, Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung Syariah Jawa Timur belum melaporkan penurunan produksi susu segar kendati penyakit mulut dan kuku sapi merebak di Jatim. "Saat ini kami belum ada dampak karena belum terdapat kasus positif di KAN Jabung dan sekitarnya," tegas Manager KAN Jabung Syariah Jawa Timur Eva Marliyanti.

Kendati demikian, ia meningkatkan kewaspadaan dan mitigasi. Petugas melakukan biosekuriti di lapangan termasuk mengontrol lalu lintas ternak, orang dan barang semakin diperketat. "Teman-teman petugas kesehatan hewan juga mulai lebih mendalam  (memantau) gejala serupa," pungkasnya.

Adapun produksi susu segar di KAN Jabung Syariah Jawa Timur mencapai 52 ton dan 1 ton susu olahan per hari. Sedangkan peternak sapi perah anggota koperasi itu sebanyak 2.315 orang. (OL-15)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat